Setiap pulang kantor seringnya malam hari, rutinitas kami adalah bercengkrama di ruang tv sampai lelah. Dia terkadang mengajakku bercerita di kamar ini sampai terlelap. Kemuadian aku pindah ke kamar utama kami, karena di sanalah anak anak kami tidur. Arya masih sering terbangun tengah malam berteriak mencariku, minta dipeluk.
Kusadari kameranya tidak ada. Kemarin, dia memang pamit akan pemotretan untuk liputan motor BMW, karena itu, koper cabinnya yang berisi kamera dibawa serta.
Tak ada pikiran aneh Aku percaya semua kalimat suamiku. Tapi, kenapa dia pergi tidak jujur padaku! Kemana dia?
Aku ingat lagi, kemarin tidak ada yang aneh, tidak ada yang salah. Sebelum dia pergi dari rumah, kami bercumbu mesraaaa sekali. Hubungan kami bahkan sedang hangat hangatnya. Dia sering menggodaku belakangan ini. Dan aku sedang hobi mengumpulkan lingerie untuk menyenangkannya.
Kami sedang semangat berolahraga agar lebih fit. Sehingga Ranjang kami hidup sekali. Terlebih lagi, aku sangat percaya dia. Dia pemilik channel dakwah di youtube. Mas Arif paham, menyentuh lawan jenis adalah haram baginya. Bahkan, menundukan pandangan terhadap wanita non mahrom adalah kewajiban. Aku percaya betul suamiku.
Tapi, kemana dia?
*****
24 februari 2018
Hatiku berdebar menjemput suamiku dibandara. Akhirnya, setelah 12 hari pencarian, dia mengabarkan akan pulang. Mas Arif memintaku menunggu dirumah. Tapi rasa khawatirku memuncak sudah. aku tidak bisa duduk manis menunggunya di rumah. Segera kupacu mobil menuju bandara.
Teringat, 10 hari lalu, aku penuh kebingungan mencarinya, semua kemungkinan berkecamuk di kepalaku. Apakah ia pergi dari rumah tanpa kabar untuk jihad? Apakah ia ke timur tengah? Karena salah satu ustadz kenalan kami ada yang pernah mengajaknya meliput ke Suriah saat itu. Misinya untuk membuka mata dunia bahwa Suriah butuh pertolongan.
Kutangisi niatnya saat itu. Aku tak rela dia pergi ke timur tengah. Karena itukah, dia saat ini pergi tanpa pamit? Atau apakah dia bermasalah dengan pihak bea cukai dan kemudian ditahan? Atau dia sedang terancam bahaya? Diculik dan diancam pihak lawan bisnis?
Aku tak yakin dengan semua firasat tentang kepergiannya. Yang ada hanya kecemasan yang luar biasa.
Sepuluh hari lalu akhirnya teleponku diangkat olehnya.
“Mbi aku titip anak anak" ujarnya buru buru.
Baca Juga: Baru Saja Dilamar Rezky Aditya, Citra Kirana Sudah Gelar Bridal Shower! Tinggal Menghitung Hari?
“Kamu mau kemana? Kamu mau kemanaaa?" cecarku.
“Aku di Jakarta! Mas, pergi dulu. Kamu di rumah baik -baik sama anak anak ya. Aku titip anak anak ya, Mbi. I love you."
bip bip bip... terputus.
Tidur ku tak tenang. Makanku tak nyaman. Duniaku berhenti berputar. Aku terus bertanya kemana? Dimana? Kenapa bisa dia pergi? Apa yang disembunyikan dariku?
Rekan kerjanya kudatangi untuk mencari info, nihil. Kerabat yang berposisi AKBP, kupinta bantuan melacak nomor gawainya, gagal.
Nomor terdeteksi di daerah pelosok jawa tengah. Namun, kerabatku menyatakan bahwa pelacakan satelit belum tentu akurat. Hingga Kucari hacker untuk menemukannya, tapi tetap tak ada hasil.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribun Timur |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR