Nakita.id - Cara mendidik anak memang sangat mempengaruhi tumbuh kembang psikologis buah hati.
Untuk itu, Moms dan Dads tak boleh sembarangan berkata ataupun berperilaku di depan anak.
Sebab, secara tak langsung buah hati kita akan meniru apa yang orangtuanya perbuat.
Hal tersebut berkaitan dengan Si Kecil yang memang diketahui mudah menangkap dan merekam memori.
Tentunya kemampuan tersebut harus diasah untuk meningkatkan kecerdasannya.
Memiliki buah hati yang cerdas tentu menjadi suatu kebanggaan.
Kecerdasan anak akan mulai meningkat ketika mereka berinteraksi dengan teman sebayanya di sekolah atau taman bermain.
Di umur Si Kecil yang telah memasuki usia sekolah, tak jarang buah hati kita mulai menunjukkan ketertarikan pada satu hal atau hobi yang ia sukai.
Terlebih lagi jika Si Kecil menguasai hobi atau pelajaran kesukaannya di sekolah.
Tak jarang, Moms meluapkan rasa bangga dengan memuji 'anak pintar' ataupun memberikan hadiah barang kesukaan Si Kecil.
Alih-alih melabel dan memberi reward atau penghargaan dalam wujud barang, Moms bisa lo memilih alternatif yang lebih bijak untuk menghargai anak.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Si Kecil Membangkang Ketika Dinasihati? Yuk Atasi dengan Tips Simpel Ini
Melansir Nakita.id, psikolog menemukan, bahwa menghukum saat anak melakukan kenakalan dengan memintanya belajar, tiga kali lebih efektif ketimbang membujuk sang anak.
Namun, pemberian reward ini pun perlu disesuaikan dengan beberapa hal.
Psikolog Anak Elizabeth Santosa, saat ditemui Nakita beberapa waktu lalu di Jakarta mengatakan, tidak masalah memberikan reward untuk anak, asalkan sesuai porsinya.
"Anak dikasih reward, why not? Jangan bilang anak-anak ngga usah dikasih reward. Cuma reward yang berlebihan itu salah, reward tidak pada tempatnya itu salah, bergantung pada reward terus terusan itu juga salah.
Elizabeth juga mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua saat memberi reward untuk Si Kecil.
"Reward seperti apa yang sesuai untuk anak? Satu, sesuai dengan usianya," ungkap Elizabeth.
"Kalau misalnya anak bilang 'Mama aku mau handphone dong,' 'yaudah deh kamu mendingan bersihin kamar,' masa bersihin kamar bisa dapat handphone, itu artinya reward dan kerja keras tidak sebanding," sambungnya.
Lalu, poin kedua yaitu reward haruslah yang bermanfaat untuk anak.
"Kedua, reward harus diberikan memang bagus untuk anak, 'Mama aku minta cokelat dong,' tapi kalau terus menerus cokelat lama-lama bisa batuk dong," lanjut Elizabeth.
Jadi, bila Moms ingin memberikan reward atau penghargaan untuk Si Kecil, dua poin diatas dapat menjadi acuan yang benar, agar ia dapat memaknai reward dengan baik pula.
"Nah jadi reward-nya tahu kapan waktunya, bentuknya, kesesuaiannya harus kita pertimbangkan.
"Boleh kasih reward atas segala usahanya, tapi reward itu kan ngga selalu cokelat atau barang mahal, jalan-jalan, quality time, juga bisa. Jadi jangan selalu berpikir kalau reward itu bentuknya materi," tutup Elizabeth.
Nah, jadi kalau Moms ingin memberi penghargaan untuk Si Kecil tak melulu berbentuk materi.
Untuk memberikan penghargaan Moms tentu harus kreatif guna menyesuaikan kepribadian, emosi, dan preferensi buah hati.
Jangan langsung luluh ketika Si Kecil meminta benda atau hadiah impiannya.
Buatlah Si Kecil berusaha untuk mendapatkan apa yang patut ia dapatkan.
Moms juga bisa membantu anak untuk mendapatkan penghargaan itu seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Sehingga, baik Moms maupun Si Kecil dapat menikmati buah ketekunan.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR