Nakita.id - Kehidupan keluarga kecil Ruben Onsu dan Sarwendah terus saja menjadi sorotan.
Apalagi ketika mereka mengangkat seorang anak laki-laki asal NTT, sebagai putra pertama mereka.
Adalah Betrand Peto, yang sukses membuat Ruben Onsu jatuh cinta kepada anak bersuara merdu itu.
Mengangkat anak yang sudah beranjak remaja tentu saja bukan hal mudah dalam mengatur dan menerapkan pola asuh.
Melansir dari kanal Youtube 'Ussy Andhika Official' Ruben mengatakan kalau keluarganya punya istilah khusus menyebut perilaku nakal anak.
Ruben mengisahkan kalau Thalia sempat menegur Betrand Peto karena tidak tersenyum ketika dimintai foto bersama.
"Anak gue si Thalia langsung gini, kakak 'tetot' ya, itu kan minta foto harusnya senyum, kaya cici gini," jelas Ruben.
Ruben menjelaskan kalau di keluarganya punya istilah 'tetot' untuk menyebut perilaku kurang baik anak, dan kata 'tingting' untuk menyebut sikap baik mereka.
Belajar dari pola asuh Ruben Onsu tersebut, rupanya menyebut perilaku kurang baik anak dengan sebutan nakal punya dampak berbahaya.
Melansir dari Nakita.id, melabel anak nakal atau anak baik bisa membuat si Kecil berpikir mereka punya sifat demikian.
Berikut beberapa efek negatif memberikan label pada anak, seperti dikutip dari mummypages.ie.
1. Memberi label pada anak sebenarnya dapat memengaruhi cara orang lain melihat dan memperlakukan mereka.
2. Ketika seorang anak diberi label negatif, harapan orang-orang terhadap mereka akan diturunkan dan akibatnya anak tersebut mungkin tidak cukup tertantang atau menerima peluang yang diperlukan untuk mencapai potensinya.
Bahkan label-label positif yang tampak jelas seperti 'good girl / boy' dapat menempatkan mereka di bawah tekanan besar untuk terus-menerus tampil, berusaha untuk memenuhi harapan orang-orang terhadap mereka.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Beri Label Anak 'Pembohong', Ini Caranya Agar Si Kecil Jujur
Hal ini bisa sama merugikannya bagi perkembangan mereka.
3. Setelah diberi label, sangat sulit untuk menghilangankan label itu, meskipun faktanya anak-anak sering salah label.
4. Secara alami, memberi label pada anak akan berdampak besar pada harga diri mereka.
Ketika seseorang cukup sering mendengar sesuatu tentang diri mereka sendiri, mereka akhirnya mulai mempercayainya dan bertindak sesuai dengannya.
5. Memberi label pada anak-anak dapat memengaruhi cara teman-teman mereka melihat dan memperlakukan mereka.
Source | : | nakita.id,YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR