Sebab semua gerak-gerik mereka selalu diperhatikan dan kerap dikomentari oleh banyak orang.
Menurut Prilly, ada saja orang atau warganet yang berkomentar miring terhadap unggahannya di sosial media.
"Ya memang itu risiko kalau follower banyak. Apalagi sifat netizen kan berbeda-beda. Pasti adalah hatter yang nyinyir atau berkomentar negatif. Ya komentar soal makeup lah. Yang paling parah kalau menjurus ke body shaming itu," ungkap Prilly di Aston Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).
Baca Juga: Ini Perbedaan Santan Kelapa Kemasan dengan Tradisional, Dari Proses UHT hingga Tanpa Pengawet
Hingga akhirnya ia memberanikan buka suara ketika semakin tak tahan ketika ia sering mendapatkan lontaran yang menjurus ke body shaming.
Ia menganggap, jika makin lama dibiarkan, orang-orang akan dengan mudah melakukan hal sama di kemudian hari.
Meskipun itu juga dilakukan oleh penggemarnya sendiri.
"Bagi aku sih nggak adil. Mentang-mentang kita publik figur terus dianggap pantas mendapatkan perlakuan seperti itu dan selalu dituntut buat sabar," kata Prilly.
"Sebagai perempuan, ya pasti ada sifat baperanya ya," Prilly menambahkan.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | tribunnews,TribunStyle |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR