Nakita.id - Moms pernah mendengar bahaya minum rendaman air dan biji ketumbar bagi ibu hamil?
Ya, meskipun dikenal memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, rupanya ketumbar punya efek samping bagi ibu hamil.
Rendaman air biji ketumbar memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari meringankan diabetes hingga menurunkan kolesterol.
Hal ini karena kandungan biji ketumbar memiliki fungsi meleburkan lemak yang menumpuk dalam tubuh.
Ketumbar juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk sakit perut, kehilangan nafsu makan, bahkan diare.
Selain itu, ketumbar dapat digunakan untuk mengobati campak, wasir, sakit gigi, nyeri sendi serta infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
Sederet manfaat itu bisa diperoleh orang dalam kondisi normal, tapi berbeda cerita jika Moms sedang berbadan dua.
Melansir dari Webmd, ibu hamil dan menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi rendaman air biji ketumbar karena berefek pada sekresi kelenjar.
Bahkan ketika jumlahnya sudah dibatasi, itu masih bisa menimbulkan risiko gangguan organ pada ibu dan janin.
Tak cukup sampai situ saja, air rendaman biji ketumbar juga bisa menyebabkan kerusakan pada kelenjar reproduksi.
Konsumsi biji ketumbar oleh ibu hamil juga bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan ringan, seperti alergi, menjadi lebih sensitif cahaya, iritasi kulit hingga sakit kepala.
Dikutip dari American Pregnancy, penggunaan bahan-bahan herbal seperti ketumbar dinilai kurang aman karena belum ada studi khusus untuk membahasnya.
FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan melarang keras ibu hamil mengonsumsi bahan alami saat hamil tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.
Berbeda dengan obat yang sudah jelas kandungannya, bahan alami dimungkinkan memunculkan risiko negatif.
Alhasil, ditakutkan kalau bahan herbal bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan infeksi pada janin.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | WebMD,american pregnancy |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR