Melansir laman Nakita.id, dr. Rosary SpA dari RSIA Evasari mengatakan, tidak semua aktivitas menimang/mengoyang-goyangkan bayi akan menimbulkan SBS.
Menggoyangkan bayi saat duduk di pangkuan, umpama, atau melambungkan bayi ke udara, tergolong masih aman.
Begitu juga, guncangan saat kita mengajak bayi naik sepeda atau pada kasus mobil yang mengerem mendadak saat melewati polisi tidur.
Pencetus munculnya SBS yang paling sering adalah ketika bayi menangis terus-menerus atau rewel.
Orangtua/pengasuh yang mungkin kelelahan (karena kurang tidur, harus menyusui, mengganti popok sepanjang waktu, termasuk pada malam hari) akhirnya menjadi sosok yang tidak sabaran.
Karena ingin cepat menghentikan tangisan bayi, mereka pun mengayun-ayunnya dengan keras.
Ayunan itu pun (secara tidak disengaja) semakin lama, semakin keras sampai mengguncang-guncang bayi hingga terjadilah SBS.
Setiap bayi dapat berisiko mengalami SBS.
Baca Juga: Sederet Manfaat Kale, Dapat Merangsang Perkembangan Otak Bayi Sampai Cegah Kanker
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR