Nakita.id - Tahukah Moms setiap 1 Desember diperingati Hari AIDS Sedunia?
Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia juga, sosok aktor terkenal Didi Mirhad menginsipirasi masyarakat dengan pengakuannya.
Didi Mirhard menginspirasi masyarakat karena tak malu mengakui dirinya pengidap HIV/AIDS.
Bukan hal yang mudah bagi model, aktor sekaligus penyanyi Didi Mirhad mengakui jika dirinya adalah pengidap HIV/AIDS.
Pasalnya Didi Mirhad yang terkenal di era 90-an ini menjadi orang pertama di Indonesia yang mengakui dirinya menderita penyakit mematikan tersebut.
Didi Mirhad adalah mantan anggota tim bayangan sofball Indonesia yang juga menjadi model, bintang sinetron, iklan dan tarik suara.
Didi Mirhad mencapai kesuksesannya dalam dekade 90'an.
Namun ketenaran yang dia terima membawa dia larut dalam gemerlap dunia selebritis, tanpa disadarinya suatu bahaya mengancam hidupnya.
Penyakit AIDS yang dia derita selama 3 tahun telah membawanya berpulang menghadap yang Kuasa.
Keberanian Didi Mirhard mengungkapkan penyakitnya adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa HIV/AIDS bisa menyerang siapa saja dan mengimbau mereka yang berisiko untuk segera melakukan tes darah.
Tentang penyakit Didi Mirhad, dalam suatu tabloid hiburan kala itu, Ollyanda, kakaknya, mengenang apa yang dialami adiknya, Didi Mirhad.
Suatu saat di bulan November, Didi Mirhad sakit panas dan tidak mau berhenti hingga akhirnya dia dirawat disebuah rumah sakit.
Tidak puas dengan pelayanan yang ada Didi Mirhad minta dipindahkan ke rumah sakit Cinere.
Disinilah dokter melakukan observasi atas darah Didi Mirhad.
Darah Didi Mirhad dibawa ke laboratorium RSCM dan akhirnya diketahui bahwa Didi Mirhad telah terinfeksi HIV+.
Saat itu keluarga tidak mau memberitahukan hal ini pada Didi Mirhad sampai akhirnya dia mengetahui hal ini dengan sendirinya.
Dalam kaitan status HIV Didi, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, Guru Besar Tetap Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang pernah merawat Didi Mirhad mengatakan, penetapan sakitnya Didi Mirhad (HIV/AIDS) adalah berdasarkan hasil pemeriksaan darah.
"Jadi, status HIV itu merupakan hasil diagnosis yang sangat logis karena ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium (tes HIV) sesuai dengan standar prosedur operasi yang lazim dalam dunia medis," katanya di sebuah stasiun televisi kala itu.
Untuk diketahui, dokter Samsuridjal adalah juga salah seorang pendiri Yayasan Pelita Ilmu, suatu yayasan yang bertujuan memberikan penyuluhan dan dukungan bagi orang-orang dengan penyakit HIV/AIDS (ODHA).
Sampai hari ini belum ada vaksin HIV dan obat anti-AIDS, tapi kondisi ini bukan tanpa jalan ke luar bagi ODHA.
Bila rutin minum obat antiretroviral (ARV) mereka setidaknya sudah bisa kembali beraktivitas, produktif bekerja, dan hidup bersama keluarga dengan aman.
Salah satu ‘obat’ yang dapat membantu ODHA agar mereka tetap merasa ‘hidup’ adalah akses ke informasi.
Didi Mirhard patut diacungi jempol karena keberaniannya mengungkap penyakit AIDS.
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR