Kemungkinan interaksi kafein dengan bahan lain dalam minuman energi dapat mempengaruhi fungsi arteri dengan menghambatnya melebar dengan benar, terutama saat berolahraga.
Kadar kafein yang tinggi tidak hanya mempengaruhi tubuh tapi juga berpengaruh pada otak.
Menurut sebuah makalah yang diterbitkan International Journal of Health Sciences pada tahun 2015, dosis kafein diatas 200 miligram sudah tergolong keracunan kafein.
Gejalanya meliputi kecemasan, insomnia, iritasi gastrointestinal, otot kedutan, kegelisahan dan masa-masa yang tak habis-habisnya.
Militer AS bahkan telah memperingatkan agar pasukan tidak mengkonsumsi terlalu banyak minuman berenergi.
Karena melakukan hal tersebut akan berhubungan dengan gangguan tidur, yang menyebabkan kelelahan selama briefing atau tugas jaga.
Asupan kafein prajurit tidak lebih dari 200 miligram setiap empat jam dan tidak lebih dari 800 miligram sepanjang hari.
Beberapa makalah dan penelitian telah menghubungkan konsumsi minuman energi dengan peningkatan risiko gejala masalah kesehatan mental.
BACA JUGA : Jangan Mau Digesek Dua Kali. Bisa Digandakan dan Merugikan Pemilik
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | CNN |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR