Nakita.id - Membesarkan anak bukanlah perkara yang mudah.
Moms saja masih sering dibuat kewalahan dalam mengurus anak.
Apalagi emosial anak masih belum bisa ditebak oleh Moms juga Dads.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi anak.
Mungkin emosional anak masih seputar bahagia dan bersedih.
Namun, jika dibiarkan Moms akan mendapatkan kesulitan tersendiri saat mengendalikan perasaan ketika beranjak besar.
Dilansir dari Parents.com, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan perasaan anak sejak kecil
Ini dia 5 cara membantu anak mengendalikan perasaan.
1. Seringlah membaca perasaan anak
sebaiknya Moms sering membaca perasaan anak dan juga mengungkapkan perasaan Moms dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui ungkapan perasaan yang ditunjukkan oleh Moms ataupun Dads secara verbal, anak mulai memahami perasannya sendiri.
Selain itu, kemampuan anak memahami perasaan orang lain juga dpat terpelihara.
2. Janganlah mengusik karakter yang dimiliki oleh anak
Terkadang Moms tak tahu sebetulnya Moms sering menggangu karakter yang dimiliki oleh anak.
Semua anak pasti melakukan kesalahan yang sama pasti membuat masalah yang berulang-ulang setiap hari.
Saat anak menunjukkan sikap yang sama dan berulang-ulang, sebaiknya Moms menegur kesalahan yang ditunjukkan oleh anak, bukan menegur karena sikap yang diulang-ulang dan membuatnya mengecap dirinya sendiri sebagai anak nakal.
3. Saat anak berbicara, dengarkan dan berikan tanggapan yang positif
Percakapan saling berbagi perasaan bersama anak bukanlah hal yang sulit.
#lovingBaca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Labeli Anak Obesitas, Moms Bisa Atur Pola Makan Si Kecil Dengan Resep Makanan Menurut Anjuran Dokter
Saat anak sedang berbicara, tataplah mata anak dan dengarkan cerita anak dengan seksama.
Anak akan merasakan bahwa ia dapat menyalurkan perasaannya ketika Moms memperhatikan ucapan anak.
Tunjukkan tanggapan dengan menganggukkan kepala atau tanggapan positif lainnya saat anak sedang bercerita.
Ungkapan perasaan seperti ini secara ajaib bisa menjadi kunci untuk membuka hati si kecil.
4. Saat anak marah, sebaiknya menunggulah terlebih dahulu
Sebaiknya Moms tunggu dan berikan waktu kepada anak agar dapat menenangkan perasaan kecewanya.
Saat Moms merasa mungkin sekarang anak sudah tenang, tetapi bisa saja anak belum siap.
Maka dari itu, sabarlah menunggu sambil mempertimbangkan waktu yang tapat untuk berbicara dengan anak.
5. Beritahukan anak bahwa menunjukkan perasaan juga ada batasnya
Jika anak menunjukkan sikap agresif seperti marah berlebihan, melempar benda atau berteriak, Moms harus menunjukkan batasan yang jelas untuk menghadapi sikap agresif anak.
Sebelum Moms menentukan batasan sikap, tentu Moms perlu memahami perasan anak terlebih dahulu.
Batasan sikap ini bukan berarti ungkapan perasaan yang ditunjukkan oleh anak itu salah, melainkan katakan dengan jelas bahwa yang salah adalah sikap yang ditunjukkan oleh anak.
Source | : | Parents |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR