Lensa kristal di mata anak-anak kurang memiliki kemampuan menyaring sinar UV daripada di mata orang dewasa.
Mereka berisiko besar mengalami kerusakan mata internal, termasuk katarak dan degenerasi macula atau penurunan penglihatan pusat, kemampuan memandang lurus ke depan.
WHO memperkirakan bahwa sampai 80 persen paparan seumur hidup seseorang terhadap kerusakan radiasi UV terjadi sebelum usia 18 tahun.
Mengetahui bahaya sinar matahari jika terpapar terlalu lama, Moms harus jeli memproteksi Si Kecil terlebih di saat cuaca terik seperti sekarang.
Bagaimana melindunginya?
“Menurut asosiasi perawatan kulit internasional, saat menginjak usia di atas enam bulan, individu sudah memerlukan perlindungan sinar matahari. Ini juga berlaku bagi mereka yang kerja di dalam ruangan, mereka juga tidak luput dari sinar matahari, apalagi yang umumnya bekerja di dekat jendela," ungkap Melly, SSi MBiomed, dari Research and Development Martha Tilaar Center.
Oleh sebab itu, disarankan agar Si Kecil menggunakan sunscreen sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan yang berisiko terpapar sinar matahari langsung.
Tapi, Moms perlu memperhatikan formulasi produk tabir surya yang akan diaplikasikan pada kulitnya.
Menurut seorang dermatologi dr Astrid, MSi, “Pemakaian sunscreen saat ini sudah banyak pilihan. Banyak produsen sudah pintar menciptakan produk yang sesuai.
Jika untuk bayi di atas enam bulan atau anak-anak, gunakan tabir surya yang khusus diformulasikan untuk anak-anak dan bisa berupa gel, krim, atau losion. Tentu saja diatur konsentrasinya. SPF-nya cukup 15 saja,"
Selain itu, Moms perlu pakaikan penutup kepala dan kaca mata untuk melindungi kepala dan mata si kecil, terutama jika Moms menggunakan kendaraan bermotor saat beraktivitas di luar ruangan.
(Fadhila Afifah/Nakita.id)
Source | : | kids health,nakita.id,WHO |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR