Nakita.id - Seperti yang kita ketahui, nama eks Dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara sedang menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya, berbagai borok Ari mulai mencuat usai dirinya kepergok menyelundupkan motor Harvey Davidson dan sepeda Brompton.
Tak hanya itu, katanya ia juga disebut menggunakan anggaran negara untuk membiayai perjalanan istrinya.
Baca Juga: Kabar Buruk Soal Kondisi Kesehatan Mbak You hingga Bikin Dirinya Murka:
Dikabarkan banyak pula kebijakan yang disebut tak manusiwi, seperti ia mengubah perjalanan Jakarta-Autralia yang harunya menginap menjadi perjalanan langsung pergi pulang.
"Yang harusnya Autrali-Jakarta harusnya nginep, itu harus kembali lagi Mbak. Jadi jadwal terbang 3 atau 4 hari berubah menjadi 1 hari. Bayangkan sudah terbang 7 jam istirahat 2 jam balik lagi 7 jam. Itu nggak manusiawi," jelas salah satu pramugari Garuda, Jacqualine, dilansir dari tayangan di iNews Sore (9/12/2019).
Selain menjadi Dirut Garuda, Ari juga pernah menjadi orang nomor 1 di PT. Pelindo III.
Mengutip pemberitaan Harian Kompas, 14 Mei 2018, Ari dinilai sebagai pimpinan yang mengubah lingkungan kerja lebih dinamis, humanis, efisien, dan tak ketinggalan zaman dalam memanfaatkan teknologi.
Baca Juga: Kelakuan Ayu Ting Ting Bersama Andi Arsyil Bikin Ruben Onsu dan Ivan Gunawan Gregetan:
Di tangannya, BUMN pelabuhan ini juga memiliki kinerja yang apik.
Kata dia, rumusnya sederhana, kinerja perusahaan berbanding lurus dengan kebahagiaan karyawan.
Perusahaan itu membukukan laba bersih (sebelum audit) sebesar Rp 2,013 triliun pada 2017 atau melonjak 41 persen dibandingkan dengan laba bersih 2016.
Pencapaian ini melampaui target yang sebesar Rp 1,65 triliun.
Berbekal pengalamannya di sejumlah perusahaan BUMN, antara lain PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk serta bank swasta asing, Ari menyadari bahwa aset terpenting perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM). Jika SDM produktif, kinerja perusahaan akan melonjak.
"Kami juga mendorong SDM untuk produktif dengan bantuan teknologi dan membuat SDM lebih bahagia," kata Ari saat itu.
Mantan bankir ini bahkan punya cara khusus membuat karyawan bahagia di Pelindo III.
Yakni menambah jatah cuti hingga memperpanjang batas usia pensiun.
"Kami beri tambahan cuti, dari 12 hari menjadi 14 hari. Bahkan untuk karyawan wanita yang melahirkan, kami beri tambahan cuti dua bulan, jadi lima bulan. Untuk karyawan laki-laki yang istrinya melahirkan, kami beri cuti 10 hari," ujar Ari.
"Kami dorong karyawan lebih lama bersama keluarga daripada di kantor. Usia pensiun juga diperpanjang, menjadi 58 tahun," tambahnya.
Ari bahkan dengan tegas meminta karyawannya pulang tepat waktu agar punya lebih banyak untuk keluarga. Menurutnya, hal itu punya korelasi pada kebahagiaan karyawan yang secara tak langsung bisa mendongkrak kinerja mereka.
"Pukul 18.00 listrik sudah mati. Pukul 19.00 lift sudah dimatikan. Dengan demikian, mau tidak mau karyawan berhenti kerja dan pulang ke rumah. Dengan jam kerja yang terbatas itu, karyawan akan bekerja dengan efisien. Tidak berlama-lama menghabiskan waktu untuk keperluan pribadi. Kami menetapkan target-target yang harus dicapai karyawan," ungkapnya.
Selama bekerja, karyawan juga boleh menggunakan pakaian bebas. Hanya hari Senin saja harus memakai seragam.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sisi Lain Ari Askhara, Dirut yang Janjikan Karyawan Bisa Happy")
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR