Nakita.id - Sebelumnya Ari Askhara dicopot dari jabatannya sebagai Dirut PT Garuda Indonesia karena boroknya yang terungkap.
Diketahui, Ari menyelundupkan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Tak hanya itu, skandal Ari Askhara belakangan jadi perbincangan hangat.
Berdasarkan cuitan yang dibuat akun bernama @digeeembok, terungkap banyak hal tentang selingkuhan Ari Askhara tersebut.
Salah satunya Puteri dinilai punya kekuasaan lebih dari jabatannya.
Bahkan, Puteri juga dikenal culas dan kejam terhadap bawahan Ari Askhara.
Dibantu Ari Askhara, Puteri dikatakan bisa menonaktifkan rekan pramugari lain atau bahkan manajer penerbangan.
Rupanya, hubungan gelap antara Ari Askhara dan Puteri ini sudah bukan menjadi rahasia lagi bagi awak kabin lain.
Ternyata tabiat Ari dan Puteri sudah bukan barang baru.
Salah satu yang merasakan imbas dari sikap sewenang-wenang Ari adalah Anggi Ardana Neswari.
Anggi Ardana Neswari sebagai kru haji dan berada di base Medan.
Anggi juga menceritakan kronologi kenapa dirinya bisa terkena PHK secara sepihak.
"Pada waktu itu landing di Jeddah aman-aman saja, bukan aman sih tapi barang bawaannya tersita," jelas Anggi dikutip Nakita.id dari unggahan kanal YouTube 'Indonesia Lawyers Club' (10/12/2019).
Rokok tersebut sebenarnya legal di perusahaan Garuda, namun justru dipermasalahkan oleh pihak Garuda.
"Saya hanya membawa tiga slop, sebanyak 600 stik dan tertulis di flight attendant service guide books, yang mana barang itu adalah legal dan aturannya boleh membawa sebanyak 600 stik," ungkap Anggi Ardana.
Saat sampai di Jeddah, Anggi mengaku di sana terkena random check.
Tapi rokok tersebut hanya dibuang-buang saja.
Dari pihak Jeddah memperbolehkan membawa rokok namun hanya satu.
"Dari mereka diperbolehkan membawa namun hanya satu. Tapi hanya itu saja, tidak membayar pinalti, tidak masuk ke media, tidak ada kepolisian yang menangkap kami. Setelah itu kami diperbolehkan untuk kembali," jelas Anggi.
"Namun, setelah itu, dipermasalahkan oleh pihak Garuda Indonesia bahwa membawa barang dagangan dan lain sebagainya," sambungnya.
Pihak Garuda Indonesia kemudian melakukan PHK secara sepihak kepada Anggi Ardana tanpa memberikan surat peringatan terlebih dalu.
Padahal, sesuai prosedur yang berlaku, setiap awak kabin yang diduga melanggar aturan terlebih dulu diberikan surat peringatan.
Dalam PHK sepihak tersebut, Anggi Ardana dituduh mencemarkan nama baik Garuda Indonesia.
"Saya tidak pernah melakukan kasus apa pun di Garuda selama sembilan tahun saya bekerja. Tapi langsung saya dikeluarkan seperti itu dengan sewenang-wenang," ujar Anggi Ardana.
Ia menuturkan, saat dirinya bertanya kepada pihak manajemen, dijelaskan bahwa keputusan PHK tersebut datang dari Ari Askhara.
Anggi Ardana menungkapkan, ada delapan orang yang barang bawaannya disita saat di Jeddah, termasuk dirinya.
Sehingga dalam PHK sepihak tersebut melibatkan Anggi Ardana dan tujuh teman lainnya.
Usut punya usut, pemecatana sepihak yang dialami Anggi bergantung pada suasana hati Ari Askhara.
"Kalau mood Bapak (Ari Askhara) itu bagus, maka permohonan akan diterima dan kemungkinan kami akan bisa kembali bekerja, namun kalau misal mood Bapak lagi nggak enak kita tidak akan diperkerjakan di Garuda kembali," ungkap Anggi.
"Karena saya orangnya polos ya Pak ya, jadi saya percaya-percaya aja omongan orang. Maksudnya omongan pihak manajemen dan saya tidak mau negative thinking kepada mereka, karena dari mulut mereka sendiri berkata bahwa ini kehendak bapak AA titik itu aja," sambungnya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR