Nakita.id - Mempercantik kuku dengan pewarna kuteks menjadi salah satu penunjang penampilan ya Moms.
Namun ternyata bila dilakukan terlalu sering bisa berisiko lho Moms.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan kandungan racun, yang terdapat di cat kuku dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.
Tak hanya itu, kebiasaan tersebut juga memengaruhi reproduksi pada perempuan.
Saat Hamil, Donita Melawan Pantangan Dokter untuk Tidak Melakukan ini!
Perempuan yang mengecat kuku dengan kandungan trifenil fosfat (TPHP) memiliki metabolit kimia dalam tubuh 10 hingga 14 jam kemudian.
Saat TPHP ber-metabolisme dalam tubuh, muncul senyawa difenil fosfat (DPHP) yang meningkatkan hampir tujuh kali lipat.
Hal tersebut yang menyebabkan kandungan dalam cat kuku, mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh.
Sebuah penelitian menemukan bahwa cat kuku mengandung endocrine disruptor.
Baca Juga: Waspada, 3 Hal Ini Akan Terjadi Jika Moms Tak Miliki 'Me Time'
Endocrine disruptor adalah istilah untuk zat yang dapat mengganggu hormon alami dalam tubuh manusia.
Sistem endokrin yang terganggu akan mempengaruhi kesuburan hingga metabolisme dalam tubuh.
Para ilmuwan meneliti 1.500 produk cat kuku di antaranya merk Sally Hansen, OPI dan Wet N Wild yang mengandung TPHP.
Baca juga : Seandainya Bercerai dengan Raffi, Lebih Pilih Harta Gono-gini atau Hak Asuh Anak? Ini Jawaban Tegas Nagita
Peneliti utama Duke University menambahkan hal itu belum jelas TPHP adalah alternatif yang lebih baik.
Ada bukti yang berkembang menunjukkan TPHP dapat mempengaruhi hormon regulasi, metabolisme, reproduksi dan pengembangan.
Menindaklanjuti hal ini, para peneliti pun membuat petisi agar konsumen mulai meminimilasiri penggunaan cat kuku.
Dan berhati-hati dengan merek cat kuku yang mengandung TPHP.
Jadi, Moms mulai sekarang harus waspada dalam memilih cat kuku agar terhidar dari penyakit.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Memakai Baju Baru yang Belum Dicuci, Ini Bahayanya!
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR