Nakita.id - Kehamilan menjadi momen paling membahagiakan bagi calon Moms.
Maka, agar janin dalam kandungan dan Moms tetap sehat selama kehamilan penting untuk selalu menjaga asupan makanan dengan baik.
Selain konsumsi sayur dan buah, Moms juga tak boleh terlewat untuk makan ikan.
Ya, ibu hamil atau menyusui harus memasukkan menu makanan yang mengandung omega 3, seperti ikan, karena dapat menurunkan risiko anak terkena diabetes tipe 1.
Baca Juga: Moms, Ternyata Anak yang Rutin Makan Ikan Memiliki IQ lebih Tinggi
Melansir Nakita.id, penelitian baru yang dipublikasikan di Diabetologia (jurnal European Association for the Study of Diabetes) menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh ganda Omega 3 (PUFA), yang diturunkan terutama dari ikan dalam makanan ibu selama kehamilan atau menyusui, dapat membantu melindungi bayi dengan risiko tinggi diabetes tipe 1 (T1D).
Ini berarti, meningkatkan asupan asam lemak yang diturunkan dari ikan dan durasi pemberian ASI mungkin memiliki efek menguntungkan dengan mengurangi respons autoimun yang menyebabkan T1D.
Lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia terkena T1D atau penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan beralih ke tubuh dan menghancurkan sel beta penghasil insulin di pankreas.
Proses penyakit subklinis dapat dideteksi pada seseorang tanpa gejala dengan mengidentifikasi autoantibodi yang berkembang pada masa bayi atau masa kanak-kanak.
Asam lemak telah terbukti dapat mengubah sistem kekebalan tubuh dan reaksi inflamasi, dan mungkin berperan dalam pengembangan autoantibodi terkait diabetes tipe 1.
Dalam studi baru ini, Dr Sari Niinisto di Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional, Helsinki, Finlandia dan rekan-rekannya menyelidiki apakah kadar asam lemak serum selama masa bayi terkait dengan perkembangan autoimunitas anak.
Secara khusus, mereka melihat apakah kadar Omega 3 PUFA yang sangat tinggi mengurangi risiko respons autoimun yang terkait dengan penyakit klinis.
Baca Juga: Keluhan Selama Kehamilan Ini Ternyata Bisa Jadi Ciri-ciri Hamil Anak Kembar Lho, Apa Saja?
Tim peneliti juga menilai kasus positif ini untuk tanda-tanda awal insulin dan autoantibodi glutamat acid desarboxylase (GAD), keduanya terkait erat dengan perkembangan diabetes tipe 1.
Hasil menunjukkan bahwa kadar asam lemak ikan yang tinggi berasal dari asam docosahexaenoic; DHA dan docosapentaenoic acid; DPA dikaitkan dengan risiko autoimunitas awal (insulin) yang lebih rendah.
Namun, kadar asam alfa-linolenat (ALA) serum tinggi dan rasio asam arachidonat (AA) tinggi, DHA dan omega 6, omega 3 PUFA dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.
Para peneliti juga menemukan bahwa status asam lemak pada bayi sangat mencerminkan jenis pemberian susu.
Bayi yang disusui memiliki kadar asam lemak serum yang lebih tinggi (misalnya, pentadecanoic, palmitic, DPA, dan DHA) yang terkait dengan risiko rendah terkait autoimunitas atau diabetes tipe 1 dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
Kuantitas ASI yang dikonsumsi lebih banyak juga dapat mengurangi risikonya, sedangkan jumlah susu formula berbasis susu sapi dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk mengembangkan autoimunitas-autoimunitas sebelumnya (insulin).
Baca Juga: Kehamilan yang Sudah Beberapa Kali Rentan Mengalami Janin Sungsang
Meskipun jumlah kasus autoimunitas insulin dan GAD relatif kecil, penelitian ini mengungkapkan sejumlah hubungan yang jelas antara tingkat asam lemak pada bayi dan autoimunitas terkait diabetes tipe 1.
Ini tidak terpengaruh saat para peneliti mempertimbangkan variabel potensial lainnya seperti diabetes keluarga, pendidikan ibu, dan jumlah susu sapi dalam makanan.
Hasilnya menunjukkan cara baru untuk mengatasi diabetes tipe 1.
Namun, para penulis mengingatkan bahwa mereka perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah asam lemak dapat melindungi anak-anak dari respon autoimun yang dapat memicu diabetes tipe 1 atau tidak.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR