Nakita.id - Menjelang akhir tahun, waktunya coba melihat kembali seperti apa pengeluaran dan pemasukan 1 tahun belakangan ini.
Apabila Moms merasa pengeluaran di tahun ini tidak terkontrol, artinya banyak hal yang perlu diperhatikan lagi.
Perencanaan keuangan yang lebih baik diperlukan agar di tahun depan dapat terkontrol.
Moms tidak mau kan uang habis sehingga menimbulkan hutang?
Baca Juga: Mau Ajarkan Si Kecil Tentang Keuangan Tapi Bingung Caranya? Simak Cara Mudah Ini
Melansir dari how to expect terdapat 5 langkah yang bisa dilakukan agar perencanaan keuangan lebih baik ke depannya
Tentukan dengan Tepat Penghasilan
Moms bisa mengawali pastikan berapa banyak penghasilan yang didapatkan dalam 1 bulan.
Selain gaji, pastikan apakah ada pemasukan dari sumber lain seperti menyewakan rumah atau usaha sampingan lainnya.
Setelah sudah tahu seluruh sumber penghasilan. Moms perlu mendatanya dan menjumlahkannya rata-rata pendapatan selama 1 bulan.
Baca Juga: Belum Puas Bawa Kabur Note 10, Driver Ojek Online Ini Diduga Curi Notebook Seharga Rp 22 Juta
Tentukan belanja bulanan
Hal ini yang umumnya sulit ditentukan oleh tiap Moms. Terkadang, Moms tidak yakin pengeluaran ke mana saja apabila terlalu banyak pengeluaran dengan nominal kecil.
Namun, apabila Moms tidak mengetahui pengeluran tersebut, Moms akan sulit menghindari hutang dan kemungkinan besar Moms tidak akan menabung.
Moms bisa mulai dengan lihat mutasi bank, struk yang masih tersimpan, serta pembelian di luar kebiasaan seperti liburan, ulang tahun, kado, dan lainnya.
Uraikan Anggaran
Setelah Moms melihat pengeluran selama setahun ini, Moms bisa mengelompokkannya dalam 5 kategori berikut:
Perumahan (35%): sewa, pajak, asuransi, pajak, danperbaikan rumah.
Pinjaman (15%): kartu kredit, pinjaman pribadi, dan pinjaman lainnya diluar rumah dan kendaraan.
Transportasi (15%): pembayaran mobil, parkir, tol, asuransi, gas, perbaikan kendaraan, dan biaya kendaraan umum.
Tabungan (10%): Dana pensiun, dana pendidikan si kecil hinga dewasa, dan dana darurat.
Biaya hidup lainnya (25%): kesehatan, perawatan anak, popok, belanjaan, makan di luar, liburan, hiburan, pakaian, hadian, dan barang sehari-hari lainnya.
Evaluasi kembali pengeluaran
Moms bisa mengevaluasi kembali apakah ada pengeluaran yang dirasa sebenarnya tidak penting.
Mungkin juga dari pengeluaran tersebut apakah bisa salah satu pengeluaran dikurangi biayanya.
Apabila setelah kalkulasi ternyata biaya hidup lebih dari 25% pemasukan, tinjau kembali apa yang perlu dikurangi.
Jika Moms dan keluarga tidak dibebani dengan pinjaman, sebagian besar dari 15% tersebut ke kategori tabungan dan sisanya bisa Moms gunakan untuk hal yang menyenangkan seperti ke salon.
Lakukan pemeriksaan anggaran secara rutin
Perencanaan umumnya tidak sesuai dengan realita. Apabila di kemudian hari Moms masih ada pengeluaran yang tidak seharusnya hal itu tidak apa-apa.
Baca Juga: Betrand Peto Disebut Punya Pengaruh Besar pada Thalia hingga Adiknya Berani Tampil di Depan Umum
Untuk mensiasatinya, Moms bisa menggunakan aplikasi perencanaan uang untuk mengetahui persis pengeluaran selama ini.
Moms juga perlu ingat bahwa anggaran tidak statis karena harga barang di luar sana bisa saja berubah lebih murah atau lebih mahal.
Apabila nantinya waktu lebih banyak terbuang di rumah atau hamil, Moms perlu mengatur kembali perencanaan yang sudah dibuat di awal tahun.
Jangan bosan untuk melakukan pengecheckan bulanan apakah sesuai yang direncanakan atau tidak.
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR