Hal itu karena Moms baru saja melakukan kegiatan rutin yang baru, yaitu merawat bayi yang tentunya menghabiskan seluruh waktu dan energi.
Namun, Baby Blues tidak bisa disamakan dengan depresi pasca kelahiran.
Kenapa? Karena Baby Blues bukanlah emosi yang berlanjut dan tidak menimbulkan emosi yang meluap-luap.
Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Ini Alasan Chacha Frederica Masih Rahasiakan Jenis Kelamin Calon Buah Hatinya
Apa Penyebabnya?
Baby Blues akan timbul karena kelemahan mental dan fisik.
Tapi, terdapat juga pemicu lainnya seperti perubahan hormon dan peradangan.
Selama dan setelah masa kehamilan, hormon Moms akan berubah secara alami sehingga rentan terhadap perubahan suasana hati.
Hormon stres akan naik secara perlahan selama kehamilan, dan memuncak saat melahirkan.
Namun, hormon stres tersebut akan turun di hari ketiga setelah kelahiran.
Sementara, peradangan yang menyebabkan baby blues dikarenakan tubuh Moms mengalami perubahan selama kehamilan dan proses pemulihan selama melahirkan.
Hal itu lah yang menyebabkan Moms lebih pemarah dan mengalami gangguan kognitif yang berdampak pada kemampuan berpikir.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | The Bump |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR