Nakita.id - Menjadi seorang ibu tentu sangat membahagiakan.
Meski tak mudah, namun Moms pasti akan berusaha melakukan segala hal yang terbaik untuk buah hati.
Walau tak jarang, mungkin Moms terkadang mengalami perubahan mood.
Saat Si Kecil baru lahir misalnya, bukan tak mungkin ketika merawatnya naik turunnya mood dan emosi kerap Moms alami.
Pengalaman seperti ini umum terjadi dan disebut sebagai baby blues.
Baca Juga: Bukan Hanya Moms, Baby Blues Juga Bisa Menyerang Dads Pasca Si Kecil Lahir Lho!
Melansir The Bump, menurut National Intitute of Mental Health, 8 dari 10 Moms akan merasakan yang namanya Baby Blues.
Apa sih sebenarnya Baby Blues?
Baby Blues merupakan perubahan suasana hati secara tidak teratur yang terjadi saat baru saja melahirkan, atau antara 1 minggu dan 1 bulan setelah melahirkan.
Baby Blues ini umumnya akan berlangsung kurang lebih 2 minggu.
Kenapa terjadi?
Hal itu karena Moms baru saja melakukan kegiatan rutin yang baru, yaitu merawat bayi yang tentunya menghabiskan seluruh waktu dan energi.
Namun, Baby Blues tidak bisa disamakan dengan depresi pasca kelahiran.
Kenapa? Karena Baby Blues bukanlah emosi yang berlanjut dan tidak menimbulkan emosi yang meluap-luap.
Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Ini Alasan Chacha Frederica Masih Rahasiakan Jenis Kelamin Calon Buah Hatinya
Apa Penyebabnya?
Baby Blues akan timbul karena kelemahan mental dan fisik.
Tapi, terdapat juga pemicu lainnya seperti perubahan hormon dan peradangan.
Selama dan setelah masa kehamilan, hormon Moms akan berubah secara alami sehingga rentan terhadap perubahan suasana hati.
Hormon stres akan naik secara perlahan selama kehamilan, dan memuncak saat melahirkan.
Namun, hormon stres tersebut akan turun di hari ketiga setelah kelahiran.
Sementara, peradangan yang menyebabkan baby blues dikarenakan tubuh Moms mengalami perubahan selama kehamilan dan proses pemulihan selama melahirkan.
Hal itu lah yang menyebabkan Moms lebih pemarah dan mengalami gangguan kognitif yang berdampak pada kemampuan berpikir.
Apakah sama dengan depresi?
Setelah melahirkan memang perasaan hati bisa berubah, tapi baby blues tentunya berbeda dengan depresi setelah melahirkan.
Salah satu cara melihat apakah Moms mengalami baby blues atau depresi setelah melahirkan dengan melihat perubahan mood dalam 2 minggu ke depan.
Apabila memburuk atau bahkan terus meningkat, bisa jadi karena depresi setelah melahirkan.
Depresi setelah melahirkan membuat perasaan putus asa menjadi lebih intens, bahkan bisa membuat kegiatan hari-hari Moms terganggu.
Cara lain membedakan baby blues dan depresi setelah melahirkan yaitu melihat dari gejala yang timbul.
Apabila Moms merasakan perubahan suasana hati yang tidak terlalu meningkat tiap harinya, menangis, gelisah, dan sulit tidur, maka baby blues lah yang sedang dialami.
Namun, jika yang dirasakan kesedihan mendalam, tidak mau lagi menikmati hari dengan Si Kecil, merasa terus bersalah, kecemasan yang ekstrim, dan mengganggu napsu makan maka Moms mengalami depresi setelah melahirkan.
Perlu diperhatikan juga, Moms bisa dikatakan depresi apabila gejala tersebut berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
Apabila iya, maka segera konsultasi ke dokter apalagi jika Moms memiliki riwayat depresi.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | The Bump |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR