Nakita.id - Zat besi merupakan salah satu mineral paling penting untuk Si Kecil.
Tubuh manusia membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, protein dalam sel darah merah (RBC) yang membawa oksigen ke jaringan.
Jika ada kekurangan zat besi dalam darah, maka tubuh tidak bisa membuat cukup sel darah merah, dan jaringan dan organ tidak akan menerima oksigen yang mereka butuhkan.
Bila itu terjadi maka Si Kecil akan menderita anemia defisiensi besi (IDA), suatu kekurangan gizi yang umum pada anak-anak.
Anemia defisiensi besi dapat mulai dengan penipisan kecil dalam jumlah zat besi dalam tubuh Si Kecil.
Tetapi jika penurunan zat besi ini berlanjut, dapat berkembang menjadi kekurangan zat besi dan akhirnya menyebabkan IDA.
Baca Juga: Kenali Gejala Kekurangan Zat Besi Selama Hamil Kehamilan
Bagaimana Si Kecil Menjadi Kekurangan Zat Besi?
Menurut Norimah A Karim, seorang Ahli Nutrisi, anemia defisiensi besi dapat terjadi sebagai akibat dari beberapa faktor.
Pertumbuhan cepat pada bayi, anak kecil dan terutama remaja, menuntut lebih banyak zat besi.
Anak-anak yang melalui masa pertumbuhan dan perkembangan mungkin tidak mendapatkan cukup zat besi dalam makanan mereka untuk kebutuhan mereka yang meningkat.
Terlepas dari ini, IDA juga dapat terjadi ketika ada penyerapan zat besi yang buruk oleh tubuh, kehilangan darah yang berkelanjutan atau dari kehilangan darah secara bertahap dalam saluran usus.
Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah juga berisiko mengalami IDA.
Bayi dengan berat badan normal sebelum lahir telah mengembangkan simpanan zat besi yang dapat bertahan selama 4-6 bulan.
Berbeda dengan bayi prematur yang memiliki simpanan zat besi lebih sedikit yang dihasilkan dari nutrisi yang lebih sedikit yang diperoleh dari makanan Moms di dalam rahim.
Anak-anak yang melakukan diet vegetarian juga berisiko kekurangan zat besi karena mereka tidak makan daging, ayam, ikan, dan daging organ yang merupakan sumber zat besi yang baik.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | mypositiveparenting |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR