Di Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
Bila Si Kecil memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan jatuh sakit.
Baca Juga: Mobil Mogok Akibat Menerobos Banjir? Jangan Salah Langkah, Atasi Dengan 8 Cara Berikut
4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Saat banjir dan musim hujan, menyebabkan penyakit ISPA banyak diderita.
Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya.
Gejala utama dapat berupa batuk dan demam. Jika berat, maka dapat atau mungkin disertai sesak napas, nyeri dada, dan lain-lain.
Musim hujan datang, bibit penyakit ISPA pun dapat rentan menyerang Si Kecil Moms.
5. Penyakit kulit
Penyakit ini juga kerap menyerang Si Kecil saat banjir. Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lain.
Jika musim banjir datang, maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik.
Seperti juga pada ISPA, berkumpulnya banyak orang juga berperan dalam penularan infeksi kulit. Sebagai antisipasi penyakit ini, jaga kebersihan kulit Si Kecil.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR