Nakita.id - Pada awal kehamilan mengetahui kapan jenis kelamin bayi bisa dilihat pastinya sering membuat Moms penasaran.
Mungkin terdapat beberapa faktor jenis kelamin bayi yang dipengaruhi oleh Moms.
Secara tidak sengaja mungkin faktor-faktor ini turut andil dalam menentukan bayi Moms membawa kromosom XX (perempuan) atau XY (laki-laki).
Beragam anggapan muncul di masyarakat, bahwa terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi, seperti makanan yang biasa kita makan, waktu kita berhubungan seks, waktu kita ovulasi, atau hal-hal lainnya.
Mungkin Moms ingin memiliki bayi laki-laki, tetapi pasangan kita menginginkan perempuan.
Baca Juga: Jenis Kelamin Bayi Bisa Dilihat pada Usia Berapa Bulan?
Sayangnya, tidak ada bukti medis kuat yang membuktikan bahwa ada cara pasti yang dapat membuat kita bisa ikut menentukan jenis kelamin bayi seperti yang diinginkan.
Waktu berhubungan seksual
Waktu berhubungan seksual dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi. Konsepsi atau pembuahan merupakan bertemunya sel sperma dan sel telur.
Terdapat teori yang mengatakan bahwa sperma yang membawa kromosom Y dapat berenang lebih cepat dan cepat mati sebelum pembuahan terjadi, sedangkan sperma yang membawa kromosom X berenang lebih lambat tetapi lebih kuat.
Sehingga berhubungan seksual dalam waktu dekat ovulasi dapat menghasilkan bayi laki-laki, sedangkan berhubungan seksual beberapa hari sebelum ovulasi dapat menghasilkan bayi perempuan.
Baca Juga: Ini Panduan Memprediksi Jenis Kelamin Bayi dari Kalender Cina
Namun, teori ini masih diperdebatkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine tahun 1995 menemukan tidak ada hubungan antara waktu berhubungan seksual dengan jenis kelamin bayi.
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan ini.
Posisi berhubungan seksual
Beberapa orang juga percaya bahwa posisi saat berhubungan seksual dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi.
Kepercayaan ini menyebutkan bahwa jika Moms menginginkan bayi laki-laki sebaiknya menggunakan posisi berdiri saat berhubungan seksual dan jika Moms menginginkan bayi perempuan sebaiknya dalam posisi misionaris.
Namun, hal ini hanyalah mitos yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Makanan yang dimakan
Beberapa penelitian mengaitkan antara jumlah kalori yang dimakan dan jenis kelamin bayi, seperti pada penelitian yang diterbitkan oleh Proceedings of the Royal Society B tahun 2008.
Penelitian ini menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalori pada satu tahun sebelum konsepsi.
Baca Juga: Ingin Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG? Perubahan Ini Bisa Jadi Indikatornya!
Terutama yang makan sereal saat sarapan dan makan makanan tinggi kalium, memiliki kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki lebih tinggi daripada wanita yang melewatkan sarapan dan mengonsumsi lebih sedikit kalori.
Namun, penelitian pada tahun 2009 pada jurnal yang sama membantah hal itu dan menganggapnya hanya sebuah kebetulan.
Banyak kepercayaan yang berkembang di masyarakat yang mengatakan bahwa makanan yang ibu makan dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi.
Tetapi, sekali lagi ini hanya mitos yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Riwayat keluarga
Beberapa orang mungkin menebak-nebak jenis kelamin bayi yang akan lahir dengan melihat riwayat keluarganya, seperti jumlah anak laki-laki dan perempuan yang sudah ada dalam keluarga.
Mungkin ada beberapa keluarga dengan kecenderungan genetik seperti ini, tetapi tidak berlaku untuk semua.
Lagi-lagi, ini merupakan suatu kebetulan, belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal ini.
Dari beberapa hal yang masih dipercaya oleh masyarakat, sangat sedikit penelitian yang membuktikan faktor-faktor tersebut benar-benar berdampak pada jenis kelamin bayi.
Bahkan beberapa ahli menganggapnya hanya sebuah kebetulan, tidak ada yang benar-benar dapat dilakukan untuk bisa menentukan jenis kelamin dari bayi.
Semua Moms sebenarnya memiliki kemungkinan 50-50 untuk mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan.
Lagipula, tidak ada bedanya antara bayi laki-laki atau perempuan, mereka mempunyai keistimewaan masing-masing lho Moms.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | webmd.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR