Nakita.id - Menstruasi merupakan hal yang rutin dan pasti dialami Moms.
Namun, permasalahan menstruasi juga kerap dialami mulai dari sakit perut hingga menstruasi telat.
Ketika menstruasi telat satu atau dua hari akan dikira hal yang wajar.
Namun, ketika sudah beberapa minggu Moms akan mengira bahwa sedang hamil sehingga memutuskan untuk tes kehamilan.
Setelah dites ternyata hasilnya negatif tetapi menstruasi belum datang juga.
Baca Juga: Moms Beginilah Tanda-Tanda Awal Kehamilan Sebelum Telat Menstruasi
Nyatanya menstruasi telat tidak hanya disebabkan oleh kehamilan, tetapi banyak alasan lain yang memungkinkan kondisi tersebut terjadi
Melansir dari healthline, inilah penyebab mentruasi telat meskipun masih tes negatif.
Stres
Ketika Moms stres mungkin dikarenakan pekerjaan atau permasalahan lainnya, maka tidak heran jika Moms mengalami telat menstruasi.
Perlu diketahui bahwa stress dapat memengaruhi sistem otak yang mengatur siklus menstruasi.
Stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan berat badan yang meningkat atau menurun, tentunya hal ini akan memengaruhi siklus menstruasi.
Apabila Moms sedang mengalami stress dan menstruasi telat datang, cobalah melakukan meditasi agar lebih rileks.
Baca Juga: Setelah Dibongkar untuk Keperluan Autopsi, Makam Istri Sule Akan Dipindahkan ke Lokasi ini, Ada Apa?
Selain itu, ubah pola makan dan olahraga teratur agar gaya hidup lebih baik.
Berat Badan
Berat badan yang naik ataupun turun akan memengaruhi siklus menstruasi.
Apabila Moms mengalami penurunan berat badan hingga 10% di bawah angka normal, maka sistem tubuh dan siklus menstruasi akan berubah.
Moms perlu mengelola makan agar berat badan berada di angka normal serta jangan lakukan olahraga ekstrem.
Selain berat badan yang terlalu rendah, ternyata obesitas juga dapat menjadi penyebab siklus menstruasi berubah.
Moms harus pastikan berat badan tidak di bawah angka normal ataupun di atas angka normal. Periksalah angka BMI agar mengetahui rentan angka normal untuk Moms.
Kalau memang Moms sudah mencoba banyak cara untuk mengembalikan berat badan tetapi tidak berhasil, konsultasikan ke dokter gizi agar diberikan pengobatan secara medis.
Baca Juga: Meninggalkan Harta yang Tak Sedikit, Benarkah Teddy Tak Berhak Atas Harta Warisan Lina?
Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom Ovarium Polikistik merupakan kondisi saat tubuh memproduksi hormon androgen lebih banyak dari biasanya.
Apabila hormon adrogen tinggi maka akan membuat menstruasi telat bahkan dapat menghentikan menstruasi.
Perlu diwaspadai, ketidakseimbangan hormon adrogen dapat menyebabkan terbentuknya kista.
Ketika Moms konsultasi ke dokter, umumnya akan diresepkan KB atau obat lain agar melancarkan siklus menstruasi.
Tentunya hal ini harus sesuai anjuran dokter, jangan mencobanya sendiri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pil KB
Walaupun pil KB bisa menjadi pengobatan sindrom ovarium polikistik, ternyata pil KB bisa menghambat pelepasan sel telur pada ovarium.
Apabila Moms sebelumnya mengonsumsi rutin pil KB setelah itu menghentikannya, maka Moms akan mengalami mentruasi telat.
Tubuh membutuhkan waktu hingga 6 bulan untuk membuat siklus menstruasi kembali normal.
Jenis kontrasepsi lain juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Menderita Diabetes dan Celiac
Penyakit kronis seperti diabetes dan celiac dapat memengaruhi siklus menstruasi tidak normal.
Hal itu karena kandungan gula pada darah yang pada penderita diabetes akan menghambat menstruasi sehingga tidak teratur.
Sementara untuk penyakit celiac dapat menyebabkan peradangan sehingga terjadi kerusakan pada usus dan menghambat penyerapan nutrisi.
Hal itu lah yang akan membuat Mom mengalami mentruasi telat.
Awal Menopause
Apabila Moms sudah mulai memasuki usia 40 tahun, bisa jadi menstruasi telat ini merupakan masa awal Menopause.
Baca Juga: Duh, Saat Bantu Korban Banjir, Awkarin Sempat Alami Hal Tak Mengenakkan ini!
Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan hal yang wajar.
Memasuki usia 40 maka produksi sel telur akan mulai berkurang sehingga memengaruhi siklus menstruasi.
Pada usia ini memang Moms akan mulai mengalami penurunan siklus menstruasi dan berujung berhentinya menstruasi yang umumnya terjadi pada usia 45-55 tahun.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR