Ternyata, protein sisa buangan rebusan ubi jalar itu berhasil menekan nafsu makan pada hewan tersebut.
Setelah berhasil, peneliti Jepang beranggapan bahwa penemuan ini bisa diterapkan pada manusia.
Para ahli dari National Agriculture and Food Research Organization, Tsukuba, juga mengukur adiponektin yang mengukur sindrom metabolik.
Peneliti menemukan, tikus yang diberi peptida ubi secara bermakna berat badannya lebih rendah.
Ditemukan pula tikus memiliki kadar kolesterol, trigliserida, leptin dan adiponektin lebih rendah.
Baca Juga: Ternyata Ubi Jalar Bisa Bikin Tubuh Langsing! Simak Macam-Macam Pengolahannya
"Kita setiap saat membuang banyak air sisa rebusan ubi yang mengandung protein.
"Hipotesa kami, protein ini dapat memengaruhi berat badan, jaringan lemak dan faktor-faktor lain.
"Menemukan penggunaan alternatif protein ubi dalam bekas air rebusan bermanfaat baik bagi lingkungan dan industri serta berpotensi bagus untuk kesehatan.
"Kami terkejut bahwa peptida ubi bisa mengurangi kadar molekul lemak pada tikus.
"Tampaknya zat itu terlibat dalam pengontrolan molekul penekan nafsu makan.
Baca Juga: Rasakan Manfaat Ubi Jalar yang Diolah Jadi Air Rebusan, Bisa Buat Berat Badan Turun Drastis!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR