"Hasil penelitian ini sangat menjanjikan, karena memberikan pilihan menggunakan sisa limbah daripada membuangnya.
Kami berharap peptida ubi ini berguna bagi bahan pangan fungsional di masa depan," kata Dr Koji Ishiguro, pemimpin penelitian.
Baca Juga: Benarkah Ngidam Ubi Jalar Saat Hamil Dapat Sebabkan Kelainan Janin? Simak Penjelasannya Moms!
Belum diketahui berapa banyak tikus-tikus itu diberi peptida ubi jalar selama penelitian 28 hari.
Namun penemuan ini dipercaya dapat diterapkan pada manusia, berhubung tikus dan manusia secara biologis sama.
Tetapi peneliti menegaskan dibutuhkan riset lebih jauh untuk menelusuri lebih jauh hasil penelitian ini.
Baca Juga: Ternyata Ubi Jalar Bisa Bikin Tubuh Langsing! Simak Macam-Macam Pengolahannya
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR