"Saya nggak mau terbebani soalnya. Jadi kenapa saya pilih tidak mau, kenapa saya pilih private tour, saya pengin bangunnya seenak-enak saya, saya pengin jalan secapeknya saya gitu," ungkap Ruben.
Menurut ayah tiga anak ini, liburan yang dibayari sponsor memiliki jadwal yang telah ditentukan dan tidak bisa seenaknya.
"Enggak jam segini kita ada di sini ya, jam segini kita ke sini ya. Nggak, saya nggak mau," ungkapnya.
Menurut Ruben, liburan keluarga adalah waktunya berisitirahat dan bersenang-senang.
"Saya maunya ngikutin ritme saya dan keluarga aja. Jadi siapa pun yang menjadi tour guide kami, ya udah intinya gue gak nyusahin elu, gue bayar. Intinya lu ngikutin aja," ungkapnya.
Bahkan ketika harus membatalkan kunjungan ke suatu tempat, Ruben tidak akan merasa terbebani.
"Kalau ada beberapa destinasi juga kemarin di Italia ada beberapa destinasi yang kita batalin ya, ya udah kita udah capek pulang, ya pulang aja gitu," ungkapnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR