Nakita.id - Ketika Si Kecil baru lahir tidak jarang akan mengalami perubahan bentuk kepala bagian belakang atau sisi samping kepalanya.
Hal itu dikenal dengan kepala peyang atau secara medis disebut plagiocephaly.
Kondisi ini terjadi karena tulang tengkorak bagian belakang Si Kecil belum sepenuhnya mengeras dengan sempurna.
Tulang tengkorak membutuhkan waktu hingga beberapa bulan setelah kelahiran untuk mengeras.
Baca Juga: Tips Belanja Perlengkapan Bayi, Mulai Teether Sampai Bantal Anti Peyang
Selama belum mengeras, tulang tersebut akan lunak dan lentur agar otak Si Kecil memiliki ruang untuk berkembang.
Umumnya penyebab dari kepala peyang ini yaitu posisi tidur yang sering sama dalam waktu yang lama.
Namun, di samping itu terdapat penyebab lainnya yang memungkinkan kepalanya menjadi peyang.
Melansir dari healthline, inilah penyebab dan cara mengatasi yang perlu diketahui untuk hindari kepala peyang.
Penyebab kepala peyang
Penyebab paling umum dari kepala peyang yaitu posisi tidurnya yang sama setiap hari.
Posisi yang sama tiap harinya akan membuat tulang tengkorak Si Kecil yang masih lunak akan mengikuti bentuk bantalnya.
Selain posisi tidurnya, ternyata kepala peyang ini bisa terjadi bahkan ketika Si Kecil masih di dalam kandungan.
Ketika ruang rahim sempit, maka tengkorang bayi akan mengalami tekanan yang lebih besar sehingga menyebabkan kepalanya menjadi peyang.
Selain ruang rahim sempit, posisi sungsang pada bayi di dalam kandungan dapat menjadi penyebab kepalanya peyang.
Posisi sungsang akan membuat otot leher Si Kecil kaku sehingga ruang geraknya terbatas dalam rahim.
Di samping itu, permasalahan saat kelahiran juga dapat menjadi penyebab kepala peyang.
Permasalahan seperti kelahiran prematur cenderung memiliki tulang yang lebih lunak sehingga membuat Si Kecil lebih lama berbaring selama masa pemulihannya.
Permasalahan lainnya yaitu kendala melahirkan apabila perlu dilakukan vakum.
Bayi yang diharuskan lahir dengan divakum akan membuat tengkorangnya yang lunak mendapatkan tekanan.
Tekanan itulah yang akan membuat kepalanya peyang setelah lahir.
Penanganan kepala peyang
Karena permasalahan kepala peyang ini umumnya karena posisi tidur, maka penanganan pertama yaitu merubah posisi tidurnya.
Apabila selama ini Si Kecil lebih sering tidur menghadap kiri maka ubahlah posisinya menghadap kanan.
Merubahnya tersebut bisa dengan mengganti posisi menyusui Moms menjadi di sisi kanan.
Posisi tidur akan lebih baik dalam keadaan terlentang karena mengurangi risiko bayi meninggal mendadak.
Apabila kepala peyang ini diakibatkan permasalahan pada leher Si Kecil, maka konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan latihan peregangan leher.
Latihan ini harus melalui dokter ya Moms jangan mencoba lakukannya sendiri.
Cara lainnya menggunakan helm khusus untuk membuat bentuk tengkorak menjadi simetris.
Helm ini seperti pita yang melingkar di kepala Si Kecil yang bisa digunakan saat tidur.
Menurut American Association of Neurological Surgeons, penggunaan helm ini akan menjadi optimal di usia 3-6 bulan.
Setelah penggunaan helm ini, umumnya diperlukan waktu sekitar 12 minggu agar bentuk tengkorak menjadi simetris.
Namun, penggunaan helm ini diperlukan apabila kondisi kepala peyang ini sudah memasuki skala berat.
Tentunya untuk mendapatkan helm ini diperlukan resep medis dan digunakan sepanjang hari kecuali mandi.
Perlu diketahui helm ini akan dapat membuat iritasi kulit sehingga Si Kecil akan rewel.
Kalau Si Kecil sudah dalam tahap penggunaan helm dan rewel, sebaiknya segera konsultasikan kembali ke dokter.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR