"Burnout berbeda dari depresi, yang ditandai dengan suasana hati yang murung, rasa bersalah dan kepercayaan diri rendah," katanya.
Parahnya, gejala kelelahan atau burnout ini bisa saja tidak terdeteksi hingga akhirnya menganggu kesehatan jantung.
"Hasil studi kami lebih jauh menemukan bahaya yang bisa dialami para penderita kelelahan tersebut bisa saja tidak terkenali," kata Garg.
Garg menyimpulkan komentar terhadap studinya dengan sebuah rekomendasi agar orang-orang berinvestasi untuk kesehatan dirinya sebagai langkah pencegahan.
"Inilah saatnya memikirkan pentingnya menghindari kelelahan dengan menaruh perhatian yang cermat pada tingkat stres sebagai cara untuk membantu menjaga kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, "katanya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR