Nakita.id - Belakangan ini pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi sedang ramai dibicarakan setelah mengaku bisa memanggil Malaikat dan Nabi.
Selain pengobatan alternatif "berbau" supranatural yang membuatnya viral, Ningsih Tinampi ini juga mengunggah dokumentasi pengobatannya melalui akun youtubenya.
Di tiap videonya Ningsih Tinampi menampilkan bagaimana proses pengobatan pasiennya.
Bahkan tampak di tengah pengobatan Ningsih Tinampi melakukan interkasi dengan makhluk gaib yang berada di tubuh pasiennya.
Bahkan baru-baru ini, unggahan Ningsih Tanampi dalam waktu 3 jam sudah mencapai 14.000 penonton.
Mengutip dari kompas.com, budayawan dari fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Dr. Sunu Wasono menilai masyarakat Indonesia memiliki keyakinan terhadap pengobatan non-medis sehingga sudah mengakar di tengah masyarakat.
Pengobatan melalui medis yang sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dibuktikan hanya hitungan hari sudah langsung sembuh.
Hal itulah yang membuat masyarakat menjadi penasaran dan berbondong-bondong mendatanginya.
Ketika penyakit yang secara medis dianggap tidak kunjung sembuh maka masyarakat akan mempercayakannya kepada "orang pintar".
Dr. Sunu Wason menambahkan kepercayaan pada "orang pintar" tersebut agar tertuju pada suatu kesimpulan bahwa penyakit tersebut bukanlah penyakit medis.
"Orientasi kuat kepada yang gaib dan supranatural telah menjadi bagian dari budaya kita. Orang menyebutnya orientasi mistis," ujar Dr. Sunu Wasono kepada Kompas.com.
Dikatakan mejadi bagian dari budaya dikarenakan sudah mengakarnya pengobatan alternatif sehingga menajdi bagian dari kebudayaan masyarakat.
Hal itulah yang membuat ramai ketika pengobatan supranatural banyak dibicarakan.
Fenomena pengobatan supranatural seperti ini bukan hanya terjadi 1 kali di Indonesia.
Apabila kilas balik, di tahun 2009 sudah ada pengobatan Ponari dengan batu ajaibnya.
Kisah Ponari juga viral lantaran bisa mengobati pasien melalui air yang dicelupkan batu ajaibnya.
Bahkan antri pengobatan Ponari ini hingga mengular dan pasien bahkan datang dari luar pulau.
Ponari pun diundang ke salah satu acara di televisi swasta untuk menjelaskan pengobatannya.
Namun, pengobatan tersebut sudah tidak hangat dibicarakan lantaran jumlah pasien berkurang drastis, bahkan ada yang sampai meninggal karena tidak kuat menunggu antrian.
Lalu, apakah fenomena Ningsih Tinampi juga akan sama dengan Ponari?
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR