"Kesulitan finansial inilah yang disebut sebagai kelemahan dari pengikut sehingga cenderung patuh kepada ‘pemimpin’ mereka," tambah dosen Pascasarjana Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Surabaya.
Selain itu, menurutnya, para anggota keraton juga tak memerhatikan sejarah hingga fakta yang ada, mereka lebih tertarik memperhatikan simbil-simbol seperti kuda kerajaan, seragam kebesaran, keraton hingga panji-panji yang ada.
Dengan demikian, sang Raja mudah memberikan persuasi kepada pengikutnya ketika masih menggunakan simbol-simbol kekuasaan tersebut sehingga ia mendapatkan kredibilitas di depan pengikutnya.
Baca Juga: Polemik Nyomot Konten Kian Melebar, Nikita Mirzani Bongkar Borok Andhika Pratama Selama Jadi Artis:
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | YouTube,Surya.co.id |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR