Nakita.id- Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tumbuh atau berkembang di luar rahim Moms.
Biasanya berkembang di tuba falopi, kehamilan ini memang sangat jarang terjadi.
Akan tetapi hal ini merupakan kondisi yang sangat serius dan perlu diobati.
Pada umumnya kehamilan normal terjadi di dalam rahim Moms.
Hal tersebut terjadi setelah sel telur yang dibuahi berjalan melalui saluran tuba dan kemudian melekat pada lapisan rahim.
Sedangkan pada kehamilan ektopik sel telur yang sudah dibuahi menempel di tempat lain pada bagian tubuh Moms, biasanya menempel di saluran tuba.
Kehamilan ektopik juga dapat terjadi pada ovarium Moms atau di tempat lain di sekitar perut.
Hanya sekitar dua dari setiap 100 kehamilan yang berpotensi mengalami kehamilan ektopik.
Akan tetapi ini sangat berbahaya apabila tidak dirawat. Saluran tuba rentan pecah apabila terlalu banyak digerakan oleh kehamilan yang sedang tumbuh.
Baca Juga: Kehamilan Ektopik
Jika hal tersebut dapat terjadi maka akan menyebabkan pendarahan internal, infeksi, dan bahkan berisiko sebabkan kematian.
Kehamilan ektopik mudah terjadi apabila Moms pernah mengalami kondisi berikut:
- Pernah menderita PMS, penyakit radang panggul, atau endometriosis.
- Telah mengalami kehamilan ektopik sebelumya.
- Pernah menjalani operasi panggul atau perut.
- Berusia 35 atau lebih
- Merokok
Baca Juga: Sakit Perut Saat Hamil Bisa Jadi Gejala Kehamilan Ektopik, Hati-hati!
Bisakah seseorang yang sudah mengalami kehamilan ektopik dapat hamil kembali?
Baik jadi begini Moms, kebanyakan orang yang memiliki kehamilan ektopik dapat memiliki kehamilan yang sehat di masa depan.
Baca Juga: Beberapa Hal Ini dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Kehamilan Ektopik, Waspadai!
Tergantung pada perawatan yang Moms lakukan dan kondisi tuba falopi.
Jika salah satu saluran tuba Moms dilepas atau tabung Anda rusak, mungkin akan lebih sulit untuk hamil.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | plannedparenthood.org |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR