Ketiga, adalah faktor lingkungan.
Biasanya orang tua yang membiarkan anaknya cadel, bahkan ikut mengikuti ucapan si anak.
Misalnya ketika anak mengucapkan "mama inum cucu", seringkali orangtua atau orang sekitar anak menanggapi dengan cara bicara yang sama "oh, adek au inum cucu".
Baca juga: Gemas! Ini Penampilan Putri Rio Dewanto Saat Pertama Kali Naik Pesawat
Keempat, faktor psikologis bisa menjadi penyebabnya.
Mungkin anak yang kurang perhatian orang tua karena kehadiran sang adik, menjadi ikut-ikutan gaya bicara adik yang cadel.
Bagaimana ya Moms solusinya?
Dari keempat penyebab cadel tersebut, dapat diatasi dengan cara orang tua harus menuntun anak melafalkan ucapan yang benar.
Orang tua harus menghentikan kebiasaan berkata cadel, dan orang tua harus mengajak anak bicara dengan bahasa yang benar.
Baca juga: Pernah Temukan Benjolan di Tangan atau Kaki Seperti Ini? Simak Info Medisnya
Namun jika penyebab cadel karena faktor fisiologis tentu relatif dapat diatasi, tergantung kategori ringan atau berat.
Umumnya bila penyebab masuk dalam kategori berat penyakitnya maka bisa jadi cadel yang menetap dan jika tergolong ringan, maka cadelnya tidak menetap.
Sebenarnya, cadel tidak berbahaya bagi anak. Namun, alangkah baiknya bagi orang tua untuk tetap memberikan stimulus agar anak bisa secara lancar melafalkan setiap huruf.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR