Nakita.id – Ditengah kesibukannya menjadi presenter dan mengurus bisnis, Ruben Onsu selalu meluangkan waktu bersama keluarganya.
Salah satu kegiatan yang Ruben lakukan untuk membangun #FamilyQuality adalah dengan berlibur.
Tak tanggung-tanggung, pria berusia 36 tahun ini pun kerap mengajak istri dan tiga anaknya untuk liburan ke luar negeri.
Mulai dari Korea hingga Italia.
Lantas, seperti apa sih sebenarnya manfaat mengajak anak-anak untuk liburan?
Berdasarkan, riset Journal of Social and Personal Relationships tahun 2017, hadiah terbaik untuk seorang anak bukanlah mainan, melainkan liburan.
Dalam riset tersebut, peneliti melakukan survei terhadap 500 perempuan berumur 18 hingga 93 tahun mengenai sikap terhadap sebuah hadiah.
Menariknya, kebanyakan dari mereka ternyata tidak menyebut mainan maupun benda-benda yang mahal.
"Peneliti kami menemukan, pengalaman positif mikro seperti kasih sayang, berbicara hal-hal positif dan menghabiskan waktu bersama anak menduduki tingkat teratas," ujar Dr. Zita Oravecz, Profesor Human Development and Family Studies dari Universitas Pennsylvania State pada NPR.
Seorang penulis buku psikologi bernama Oliver James pun mengatakan bahwa mengajak anak-anak untuk mendapatkan pengalaman baru akan lebih berdampak positif terhadap jiwa dan pikirannya.
Kendati demikian, saat mengajak Si Kecil liburan, Moms dan Dads sebaiknya membiarkan anak untuk mengeksplor lingkungan di sekitarnya.
"Sama halnya dengan mengajak anak liburan, kita harus mengizinkan anak untuk eksplorasi dan mengenal sekitarnya lebih lagi," ujar James dikutip dari Travel and Leisure.
Selain menimbulkan kebahagiaan dalam jangka yang panjang, mengajak liburan juga dapat mengembangkan dan mengasah otak anak lo, Moms.
Margot Sunderland, psikolog anak asal Inggris juga mengungkapkan hal serupa.
Menurutnya, berlibur bersama keluarga dapat membantu mengasah sistem genetik yang tertanam dalam limbik, yakni struktur otak yang mendukung berbagai fungsi seperti emosi, perilaku, dan motivasi.
Dalam hal ini, Sunderland menjelaskan ada dua sistem yang akan diasah, yaitu sistem bermain dan sistem mencari.
Untuk sistem bermain, maka akan diasah ketika anak merasakan pasir pantai di kakinya, atau ketika bermain di pundak orangtuanya.
Sedangkan, untuk sistem mencari, dapat ditemui ketika anak melakukan eksplorasi bersama kedua orangtuanya, seperti di hutan, pedesaan atau pantai.
Oleh karena itu, saat mengajak Si Kecil berlibur, maka sebenarnya Moms dan Dads tengah mendukung keinginan eksploratif, atau sistem pencarian anak.
Dengan terasahnya sistem tersebut, nantinya Si Kecil akan mampu menjalani hidup yang baik, serta mendukung kemampuan mereka untuk belajar.
Sementara itu, ketika anak telah beranjak dewasa, hal tersebut dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggali dan mengeksplorasi ide.
Contohnya, membentuk anak menjadi pengusaha yang sukses.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR