Difteri ditularkan dari orang ke orang melalui kontak fisik dan pernapasan, Moms.
Hal ini dapat menyebabkan infeksi nasofaring, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kematian.
Difteri juga bisa menyebabkan komplikasi yang serius.
Selama fase awal penyakit atau bahkan berminggu-minggu kemudian, pasien mungkin mengalami detak jantung yang tidak normal, yang dapat menyebabkan gagal jantung.
Beberapa pasien difteri mengalami pembengkakan otot dan katup jantung.
Komplikasi yang paling parah dari difteri adalah obstruksi pernapasan yang diikuti oleh kematian.
Selain mempengaruhi tenggorokan, ada juga tipe kedua difteri yang memengaruhi kulit.
Jenis kedua ini menyebabkan rasa sakit khas, kemerahan dan pembengkakan yang terkait dengan infeksi kulit bakteri lainnya.
Ulkus yang ditutupi oleh membran kelabu juga dapat terjadi pada difteri kulit.
Difteri sering terjadi di daerah beriklim tropis, terutama dikalangan orang-orang yang tinggal di lingkungan dengan tingkat kebersihan yang buruk dan padat.
Difteri juga banyak menyerang mereka yang tidak pernah mendapatkan imunisasi.
Difteria jarang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa Barat, di mana petugas kesehatan telah memberi vaksin difteri kepada masyarakat sejak anak-anak.
Source | : | nakita.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR