Nakita.id - Saat ini tak ada tokoh supranatural yang terkenal selain Ningsih Tinampi.
Sosok perempuan asal Pasuruan Jawa Timur ini cukup menyedot perhatian.
Pasiennya membludak, antrian dalam sehari bisa mencapai puluhan.
Antrian baru pun tak kalah banyak, bahkan bila mau berobat harus menunggu sampai bulan Januari 2021, alias setahun lagi.
Semua itu konon karena kepiawaian Ningsih dalam mengobati berbagai penyakit supranatural.
Sebut saja, ia tak hanya dapat mengobati guna-guna, santet, dan berbagai masalah yang konon berkaitan dengan berbagai hal gaib.
Tak hanya masalah guna-guna, Ningsih pun tak menampik dapat mengobati berbagai gangguan kesehatan lain yang sekiranya tak dapat ditangani pihak medis.
Tak usah heran, ada beberapa pasien kanker, paru, dan masalah kesehatan lain berobat ke tempat Ningsih.
Hal yang membuat nama Ningsih meroket karena ia ia selalu mendokumentasikan pengobatan dan pasiennya via youtube.
Dilansir nakita.id dari kompas.com, Ningsih Tinampi memiliki alasan tersendiri kenapa ia rajin mengunggah video ke YouTube.
Tak lain hanya untuk menyimpan videonya supaya tidak hilang.
Ningsih Tinampi mengaku tidak ada tujuan promosi atau mengambil keuntungan dari akunnya itu.
“Masukkan ke YouTube itu gara-gara video takut hilang. Nggak niat apa-apa,” katanya.
Ningsih mengaku menggunakan YouTube sejak dirinya aktif melakukan pengobatan alternatif.
Tidak jarang video yang diunggahnya harus disensor supaya bagian tubuh yang terbuka tidak terlihat dalam video.
“Bahkan sering kali disensor. Orang-orang tidak pakai baju disensor,” katanya, dikutip dari Kompas.com.
Sayangnya, klaim wanita asal Pasuruan seolah kebablasan.
Wanita yang mengaku diselingkuhi suaminya ini mengaku bisa memanggil malaikat hingga Nabi.
Ningsih Tinampi ternyata telah meminta maaf namun ia tetap kekeh bisa memanggil Nabi.
Tak hanya itu, baru-baru ini dalam videonya, Ningsih Tinampi mengaku dapat memanggil genderuwo.
Yang Lebih menghebohkan, ia memanggil makhluk halus itu untuk memperkosa jin yang bersemayam dalam tubuh pasiennya
Dalam kanal video youtube yang diunggahnya 3 bulan silam, Ningsih terlihat mengobati pasien berbaju biru.
Wanita itu konon terkena santet, terlihat dari omongannya yang meracau.
Menurut Ningsih, dalam tubuh wanita tersebut terdapat makhluk halus yang jahat.
Seperti pasien-pasien Ningsih sebelumnya, pasien ini pun diwawancarai sebelum diobati.
Tentu selain wawancara pasiennya langsung, Ningsih juga mewawancarai makhluk halus yang ada pada tubuh pasien tersebut.
Sayangnya, dari empat makhluk halus yang bersemayam, hanya tiga yang mau bicara.
Makhluk halus kedua ini mengatakan dirinya sebagai kuntilanak.
Ia menyukai wanita cantik yang jadi favorit semua orang.
"Anak cantik banyak yang suka. Pintar, semua bisa, aku sampai wah wah. Semua orang semua suka, aku heran. Apik tapi kadang terlalu apik kadang dimanfaatkan orang lain," gerutu kuntilanak dalam tubuhnya wanita tersebut.
Akhirnya, kuntilanak itu pun berhasil dikeluarkan dan dijinakkan.
Giliran makhluk halus yang ketiga yang jadi sasaran Ningsih Tinampi.
Makhluk ini mengaku dirinya sangat hebat, sehingga ia meminta tumbal manusia.
Tapi Ningsih bergeming, ia pun mengeluarkan makhluk halus itu dari tubuh wanita tersebut.
Giliran makhluk halus keempat yang membuat yang melihatnya tergelak
Makhluk ini mengaku sebagai paranormal atau dukun yang kerap menjadikan manusia sebagai tumbal.
Ia mengaku sudah banyak menumbalkan manusia.
Ningsih pun geram dengan permintaan itu, hingga ia malah memanggil roh anak dan istrinya untuk dijadikan tumbal.
Celakanya, Ningsih Tinampi memanggil genderuwo untuk memperkosa anak dan istri dukun tersebut.
Melihat hal tersebut, dukun menangis dan menjerit.
Tidak diterima keluarganya jadi tumbal dan diperkosa oleh genderuwo.
Tak berhenti di situ, Ningsih Tinampi memanggil Nyi Blorong untuk melilit tubuh dukun tersebut. Akhirnya, dukun kewalahan dan meminta ampun.
Lucu ya saat Ningsih Tinampi meminta pertolongan makhluk halus untuk mengusir makhluk halus.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR