Nakita.id - Jaga kesehatan Si Kecil pastinya menjadi hal yang utama bagi tiap Moms.
Mulai menjaganya dari demam serta flu di musim hujan, atau kulit terbakar di musim panas.
Perlu Moms sadari bahwa selain menjaga kesehatan fisik, Si Kecil juga perlu dijaga kesehatan mentalnya.
Baca Juga: 9 Tahun Menanti Momongan, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Optimis Berhasil Jalani Program Bayi Tabung
Kesehatan mental yang terganggu juga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari hingga lingkungan sosialnya.
Mulailah dengan memahami tipe gangguan mental yang dapat menyerang sehingga Moms bisa lebih waspada.
Melansir dari medicine.net, inilah tipe-tipe gangguan mental yang dapat menyerang Si Kecil.
Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan yang dialami Si Kecil bisa terjadi akan 2 hal yaitu gangguan kecemasan umum dan kecemasan berpisah.
Si Kecil yang mengalami gangguan kecemasan umum akan membuat dirinya gugup dalam menjalani keseharianya.
Bahkan ia bisa mengkhawatirkan banyak hal tanpa tahu alasan akan kekhawatirannya.
Rasa khawatir karena gangguan kecemasan ini akan membuat kegiatan belajarnya tidak maksimal seperti kurang memerhatikan guru hingga tas yang tidak diselesaikan.
Sementara untuk gangguan kecemasan berpisah dapat berawal dari mimpi buruk atau pengalaman buruk bersama pengasuhnya.
Si Kecil yang mengalami gangguan ini akan menunjukkan penolakan, keragu-raguan, kecemasan, menangis, mengamuk, dan memohon ketika Moms dan Dads meninggalkannya.
Bahkan gangguan kecemasan perpisahan dapat mengganggu kesehatan fisiknya seperti sakit kepala, sakit perut, hingga diare ketika ditinggal.
Segeralah ke dokter apabila gejala ini muncul dalam waktu 3 bulan berturut, karena bila terlambat bisa jadi Si Kecil stres hingga mengganggu sekolahnya serta kesehariannya.
Anttention Deficit Hypercitivity Disorder (ADHD)
Gangguan mental yang dapat dialami Si Kecil selanjutnya yaitu Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau disebut juga ADHD.
Gangguan ADHD dapat memengaruhi perilaku Si Kecil dalam kesehariannya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 11 persen anak usia sekolah didiagnosis menderita ADHD dengan gejala kurang perhatian, hiperaktif, dan implusif.
Gejala kurang perhatian bisa membuat Si Kecil melakukan kesalahan berulang kali hingga membuatnya ceroboh.
Si Kecil yang kurang perhatian akan sulit memahami tugas sekolah atau fokus pada suatu kegiatan.
Selain itu, gejala kurang perhatian ini juga dapat membuat Si Kecil tidak mendengarkan orang lain yang sedang bicara hingga mudah melupakan banyak hal.
Gejala lainnya yaitu hiperaktif yang ditujukkan dengan perilaku tidak bisa bertahan lama ketika duduk, berlarian, memanjat, dan berbicara mengenai banyak hal.
Kegiatan yang tenang seperti membaca buku akan ditolak olehnya karena ia ingin terus aktif melakukan kegiatan.
Gejala terakhir yaitu implusif yang merupakan perilaku Si Kecil yang tidak memikirkan akibat dari tiap halyang dilakukannya.
Gejala implusif ini dapat ditunjukkan dengan perilaku yang tidak dapat mengantri atau tidak mau bergiliran untuk melakukan sesuatu.
Selain itu, Si Kecil akan cenderung mengganggu ketika orang lain sedang berbicara atau bertanya.
Segeralah konsultasikan ke dokter ketika Si Kecil sudah menunjukkan gejala tersebut selama 6 bulan belakangan ini ya Moms agar ditangani lebih cepat.
Gangguan pola makan
Moms perlu waspadai karena pola makan juga dapat menjadi salah satu tipe gangguan mental.
Baca Juga: Tak Kalah Heboh dari Polemik Ningsih Tinampi, Polres Gowa Berhasil Tangkap 'Pocong' yang Berkeliaran
Gangguan paling umum dialami Si Kecil terhadap pola makan yaitu Binge Eating Disorder, dimana ia makan secara berlebihan.
Mayoritas Moms pasti melihat anak kecil yang gemuk itu gemas dan sehat, tetapi perlu diwaspadai bahwa makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas.
Apabila obestias tersebut mengalami komplikasi maka Si Kecil dapat menderita diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Permasalahan lainnya pada gangguan pola makan ini yaitu anorexia yang diakibatkan Si Kecil yang sangat sulit makan.
Anorexia dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang seperti penipisan tulang, anemia, kerusakan jantung, hingga gagal organ.
Moms perlu kenali tandanya seperti kulit kekuningan, kuku serta rambut rapuh, sensitif terhadap dingin, mudah lelah, dan sembelit.
Segeralah ke dokter apabila tanda-tanda gangguan pola makan ini muncul karena dapat berdampak pada kesehatan fisiknya juga.
Kepribadian Ganda
Jangan salah Moms ternyata kepribadian ganda bisa menyerang sejak dini.
Gangguan kepribadian ganda ini akan membuat perasaan hati Si Kecil mudah berubah hingga perlu konsumsi obat untuk mengaturnya.
Terkadang kepribadian ganda ini kerap dianggap sebagai ADHD Moms padahal keduanya hal yang berbeda.
Gejala gangguan kepribadian ganda ini umumnya terlihat dari kemarahan yang mudah meledak-ledak.
Penyebab utama dari gangguan kepribadian ganda yaitu turunan sehingga apabila Moms memiliki keluarga dengan riwayat kepribadian ganda perlu diwaspadai.
Segeralah bawa Si Kecil ke dokter ketika kemarahannya kadang tidak terkendali untuk mengetahui apakah ia memiliki indikasi akan terkena gejala kepribadian ganda.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | medicine.net |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR