Nakita.id – Menyusui Si Kecil dengan ASI merupakan sebuah rutinitas yang akan Moms lakukan sejak Si Kecil lahir sampai beberapa waktu kedepan.
Moms bisa merasakan banyak kebahagiaan ketika menyusui Si Kecil.
Selain itu, bisa juga timbul rasa khawatir sebab Moms sibuk bekerja sehingga waktu memberikan ASI untuk Si Kecil berkurang.
Baca Juga: Masih Tetap Memberi ASI Meski Sibuk Kerja, Glory Oyong Beri Tips Memompa ASI Perah
Moms tidak perlu khawatir karena saat ini Moms bisa menyimpan ASI perah untuk diberikan kepada Si Kecil saat Moms sedang bekerja atau sebagai stok bila ASI Moms melimpah.
Namun, mungkin Moms akan dibuat bingung bagaimana cara menyimpan ASI perah agar aman dikonsumsi Si Kecil.
Berbeda dengan menyusui langsung (direct breastfeeding), ASI perah diperoleh dari proses memerah dengan pompa ASI.
Agar stok ASI perah yang disimpan tetap aman dan terjaga kualitasnya, Moms harus menyimpannya dengan tepat.
Tujuannya agar ASI tidak terbuang sia-sia hanya karena Moms tidak tahu cara menyimpan ASI perah dengan benar.
Cara menyimpan ASI perah
Pertama, siapkan peralatan yang diperukan, yaitu:
- Pompa ASI (elektrik atau manual)
- Botol kaca atau botol plastik
- Plastik khusus ASI
- Kulas untuk menyimpan ASI
- sabun cuci khusus untuk membilas botol pompa atau botol kaca usai digunakan
Bagi Moms menyusui yang mempunyi kesibukan lain seperti bekerja, peralatan diatas perlu ditambahkan dengan cooler bag, ice gel, dan peralatan lain seperti nursing cover dan pengisi daya pompa.
Moms dapat menyimpan ASI di botol kaca maupun botol plastik atau plastik sekalipun selama itu memang dibuat khusus untuk ASI perah.
Perbedaanya, jika Moms menggunakan botol kaca maka Moms harus segera mencucinya setelah dipakai, tapi botol tersebut dapat digunakan lagi.
Sedangkan botol plastik dan plastik hanya dapat digunakan satu kali saja, setelah itu Moms harus membuang dan menggantinya dengan yang baru.
Ketika menggunakan plastik sebagai wadah ASI perah, Moms harus memastikan bahwa plastiknya tertutup rapat dan tidak rawan bocor.
Biasanya, plastik penyimpan ASI perah dilengkapi dengan klip segel dua lapis serta bagian di depan untuk menuliskan tanggal dan nama.
Moms perlu menulis tanggal, jam, dan nama setelah memeras ASI dan sebelum menyimpannya di kulkas khusus ASI.
Ini berfungsi untuk mengtahui berapa lama usia ASI perah tersebut.
Selanjutnya, Moms dapat menyimpan ASI perah di chiller (kulkas bawah) dan freezer.
Menyimpan di kulkas bawah hanya dilakukan apabila ASI perah akan diberikan dalam waktu dekat atau kurang dari 5 hari.
Namun jika Anda menyimpan ASI perah untuk jangka panjang, segera simpan di freezer khusus ASI.
Jika Moms tidak memiliki kulkas khusus ASI dan terpaksa menyimpan bersama dengan frozen food lainnya, pastikan posisinya benar-benar terlindungi.
Moms bisa menggunakan container plastik untuk menjaganya dari kontaminasi dan sebaiknya hindari meletakkan di pintu kulkas.
Sebab, bagian pintu kulkas adalah yang paling sering dibuka tutup dan rentan mengalami perubahan suhu.
Moms harus sangat berhati-hati dalam menyimpan ASI perah karena itu akan diberikan pada Si Kecil.
Baca Juga: Sering Salah, Begini Cara Membedakan Mana Kakak dan Mana Adik Pada Anak Kembar
Tak hanya itu, jika Moms dapat menyimpan ASI perah dengan benar, maka Moms akan merasa lebih tenang karena memiliki stok ASI dan Si Kecil tidak akan merasa kelaparan, serta nutrisinya terpenuhi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR