Nakita.id - Belakangan nama Ningsih Tinampi jadi sorotan publik.
Seperti diketahui, Ningsih Tinampi dikenal karena pengobatan alternatifnya yang kontroversial.
Sebab, Ningsih sempat membuat pengakuan bahwa dirinya bisa memanggil malaikat hingga Nabi.
Sontak, pengakuannya itu disangsikan oleh sejumlah kalangan.
Mulai dari ulama kondang hingga sesama pelaku spiritual.
Yang tak kalah pahit, praktik pengobatan Ningsih Tinampi juga disentil MUI.
Saat ini, Ningsih Tinampi sedang menjalankan umrah.
Di Tanah Suci, Ningsih Tinampi pun sempat berkeluh kesah, Moms.
Melalui kanal YouTube pribadi, Ningsih Tinampi banyak bercerita tentang jatuh bangun usai pengakuannya jadi kontroversial.
"Saya tidak pernah merugikan orang.
"Saya juga tidak pernah di YouTube menyebut-nyebut nama orang, begini-begini, tidak pernah," tukas Ningsih Tinampi.
"Sekarang malah saya diserbu, Ningsih Tinampi gini-gini...," lanjutnya.
Namanya banyak dicatut, Ningsih mengaku dirinya banyak mendapat saran untuk mencari bantuan hukum.
"Saya banyak sekali yang menganjurkan cari pengacara Bu Ning, karena itu udah IT," kata Ningsih Tinampi.
Namun, Ningsih Tinampi justru mengesampingkan tawaran tersebut.
"Terus saya sendiri yo sak karep-karepe (terserah)," ujar Ningsih.
Ningsih Tinampi pun pasrah dengan ujian yang sedang ia hadapi saat ini.
"Kalau saya berjalan Wallahu A'lam, bisa saya ya begini terus kemampuan saya begini.
"Kalau saya mengobati tidak sembuh, tidak begini, ya maafkan saya karena masak saya harus dipaksa harus sembuh, harus ini juga," jelas Ningsih Tinampi.
Bahkan, sepulang dari umrah, Ningsih Tinampi akan bertemu dengan pihak MUI.
"Ada sebentar lagi ada, kita sudah janjian dari MUI, dari semua ada.
"Nanti habis dari umrah, InsyaAllah semua dateng, dan saya akan jelaskan," ujar Ningsih Tinampi.
Ningsih Tinampi mengatakan untuk bertemu pihak MUI lantaran dirinya enggan terkena fitnah.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR