Nakita.id - Hampir semua bayi baru lahir kehilangan sebagian atau seluruh rambutnya.
Rambut rontok yang terjadi dalam enam bulan pertama kehidupan tidak perlu dikhawatirkan karena hal itu normal terjadi.
Sangat umum, bayi kehilangan rambutnya karena Ia menggosok kulit kepalanya ke kasur atau sebagai akibat kebiasaan membenturkan kepala.
Banyak juga bayi kehilangan rambutnya di bagian belakang kulit kepala pada usia empat bulan.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Rambut Rontok, Penyakit Serius Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Rambut bayi tumbuh dalam waktu dan tingkat yang berbeda-beda.
Dalam kasus yang sangat jarang, bayi dapat dilahirkan dengan alopecia (kerontokan rambut).
Alopecia dapat terjadi dengan sendirinya atau berhubungan dengan kelainan tertentu pada kuku dan gigi.
Kemudian di masa kanak-kanak, rambut rontok mungkin dapat terjadi karena obat, cedera kulit kepala, atau masalah medis atau gizi.
Anak yang lebih besar juga dapat kehilangan rambutnya jika dikepang terlalu kencang atau ditarik terlalu keras saat disisir.
Beberapa anak dengan usia di bawah tiga atau empat tahun memutar rambut mereka sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan dengan polosnya bisa mencabut rambutnya.
Anak-anak lain dengan usia yang lebih tua mungkin menarik rambut mereka dengan sengaja atau mereka mungkin tidak menyadari telah melakukannya.
Ini merupakan sinyal stres emosional, yang harus Moms diskusikan dengan dokter.
Alopecia areata, suatu kondisi umum pada anak-anak dan remaja, tampaknya merupakan reaksi "alergi" rambut seseorang.
Dalam kelainan ini, anak-anak kehilangan rambut di daerah yang melingkar, menyebabkan bagian tersebut menjadi botak.
Ketika bagian yang botak itu dapat diatasi, berarti prospek pemulihannya berjalan dengan baik.
Krim bahkan suntikan steroid dan bentuk terapi lain di tempat kerontokan rambut sering digunakan jika kondisinya semakin memburuk.
Sayangnya, jika rambut rontok semakin banyak, mungkin sulit untuk memperbarui pertumbuhannya.
Karena alopecia dan jenis rambut rontok lainnya bisa menjadi tanda masalah medis atau gizi lainnya.
Baca Juga: Apakah Si Kecil Sudah Sesuai Panduan Perkembangan Anak 2 Tahun yang Normal Terjadi? Cek di Sini
Bawa Si Kecil periksa ke dokter jika hal ini sering terjadi setelah enam bulan pertama.
Dokter akan melihat kulit kepala Si Kecil, menentukan penyebabnya, dan meresepkan perawatan.
Dokter akan memberikan rujukan agar Si Kecil diperiksa oleh dokter spesialis kulit jika kondisinya semakin parah.
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR