Nakita.id - Polemik pengakuan Ningsih Tinampi sepertinya berbuntut panjang.
Sebelumnya, Ningsih sempat mengaku bisa memanggil maliakat hingga Nabi, bahkan bisa berkomunikasi dengan mereka.
Sontak hal tersebut mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat, termasuk pihak MUI.
Pihak MUI menegaskan bahwa tak ada orang yang bisa memanggil malaikat ataupun Nabi.
Setelah bikin geger, Ningsih Tinampi pun meminta maaf dengan apa yang telah ia ucapkan saat itu.
Seperti yang kita ketahui, nama Ningsih Tinampi sebelumnya dikenal sebagai ptaktisi pengobatan alternatif yang ada di Pasuruan, Jawa Timur.
Dikabarkan biaya untuk pengobatan Ningsih Tinampi pun beragam, untuk kelas reguler dihargai Rp300 ribu sedangkan yang privat mencapai Rp1,5 juta.
Sering kali aksi Ningsih Tinampi menyembuhkan pasiennya diabadikan melalui video lalu diunggah ke kanal YouTube Ningsih Tinampi.
Dalam berbagai tayangannya, terlihat banyak pasien yang berbaring di ranjang tempat tidur menunggu gilirannya untuk ditangani oleh Ningsih.
Tak hanya itu, banyak pula pasien yang menunggu di luar rumahnya, Moms.
Ternyata, Ningsih Tinampi tak langsung membuka usaha pengobatan alternatifnya, Moms.
Sebelumya, ia menjadi karyawan seperti kebanyakan orang bahkan pernah menjadi pengusaha.
Dalam tayangan di kanal YouTube Talk Show tvOne (16/12/2019), Ningsih membongkar pekerjaannya di masa lalu.
Katanya, dulu ia seorang pengusaha katering ternama di Pasuruan, Moms hingga pernah menggeluti pekerjaan lain.
"Sebelum aku pengobatan kan aku kerja katering," ungkap Ningsih.
"Tadinya pengusaha katering, ternama di Pasuruan," timpal pembawa acara.
"Iya lah, trus ancur, bangkrut. Mulai aku berumah tangga, pekerjaan silih berganti, jadi aku kerja ini paling berapa bulan, berapa tahun ganti model baru ini. Tapi pekerjaan, sebelum ini berhenti saya sudah dapat pekerjaan lain, saya selalu mendapatkan pekerjaan baru," jelasnya.
"Katering selesai (bangkrut), aku dulu di perusahaan, aku bagian lisrik belum selesai aku pindah ke koperasi, koperasi pindah lagi gitu terus," tambahnya.
Sedangkan saat ini, profesinya sebagai praktisi pengobatan alternatif ia jadikan sebagai ladang pahalanya.
"Kalo untuk pengobatan adalah ibadah dan ibadahku, itu adalah ahiratku aku ngak mau peduli kata orang aku yang sirik lah, aku ngagk utus, yang penting aku nggak jalankan iti, tapi karena Allah," jelas Ningsih.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR