Pemberian obat dalam jangka panjang juga bisa menimbulkan efek negatif pada sistem saraf, yakni menyebabkan ketergantungan obat, bahkan sampai ia dewasa.
"Obat baru digunakan bila dalam kondisi terpaksa," tandas Sani.
Sediakan sarana
Untuk mengantisipasi gerakan-gerakan anak dengan gangguan hiperaktivitas yang tidak bisa diam, sebaiknya ruangan untuk anak bermain dirancang sedemikian rupa agar tidak terlalu sempit serta tidak dipenuhi banyak barang dan pajangan.
Hal ini untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, seperti anak terbentur, tersandung, atau bahkan memecahkan barang-barang berharga.
Bila memang tersedia, halaman luas sangat baik untuk memberikan kebebasan bergerak bagi penderita.
LAKUKAN OBSERVASI SEDERHANA
BACA JUGA: Unggah Foto Ini, Warganet Soroti Cara Ridwan Ghany Menjemur Bayinya
Diagnosa pasti apakah seorang anak termasuk hiperaktif atau tidak, harus melalui pemeriksaan ahli seperti dokter atau psikolog.
Namun, orang tua bisa melakukan prediksi melalui observasi sendiri.
"Ciri-ciri gangguan hiperaktivitas sebenarnya baru terdeteksi jelas saat anak berusia empat tahun atau di usia-usia awal sekolah. Namun, tak masalah bila orang tua sudah melakukan observasi sejak si kecil berusia batita," jelas Sani.
Jika orang tua memiliki kecurigaan si kecil mengalami gangguan hiperaktivitas, saran Sani, jangan buru-buru mengambil kesimpulan.
Sebaiknya amati terus perkembangannya dan bandingkan dengan anak sebayanya.
BACA JUGA: Turuni Bakat Ayahnya, Inilah Hobi Anak Nazril Irham atau Ariel Noah
"Sangat baik bila kita berkonsultasi pada psikolog anak.
Kalau didiamkan, anak dengan gangguan hiperaktivitas bisa tumbuh menjadi pribadi yang cepat bosan, jenuh, pencemas, tidak pernah menyelesaikan tugas, antisosial, dan sebagainya."
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR