Tidak hanya kebersihan, sikap lembut pun sangat diperlukan saat memencet jerawat.
"Saat benar-benar ingin memecahkan jerawat, maka dapat mengompres area tersebut. Dengan begitu tidak perlu menekannya terlalu keras," ujar Laura.
"Jika nanah keluar dan mulai berdarah. Saya akan mengatakan bahwa disitulah titik terakhirnya," tambah Diana.
Laura pun kembali menegaskan terkait hal memencet jerawat ini.
"Jika mendapatkan cairan yang jernih, berarti memencetnya terlalu dini. Hal ini merusak lesi inflamasi dan dapat membuatnya lebih buruh," jelas Laura kembali.
BACA JUGA: Mengenal Kanker Kolerektal, Pembunuh Nomor 3 yang Sering Diabaikan
Namun dibandingkan harus memencet jerawat, mereka lebih merekomendasikan untuk menunggu dan menemui seorang profesional.
Hal ini pun direkomendasikan oleh Dr. Melda Isaac, dermatolog yang berbasis di Washington DC.
"Meskipun orang-orang memiliki niat terbaik untuk mengeluarkannya, peradangan dan sisa-sisa nanah dapat tumpah di bawah kulit. Itulah yang dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut, infeksi, dan bahkan bekas luka," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR