Nakita.id - Untuk mendapatkan keturunan yang diidamkan, tentunya membutuhkan kualitas sperma yang baik.
BACA JUGA: Anaknya Jadi Pitak Setelah Dicukur, Zaskia Adya Mecca Laporkan Barbershop ini ke Hanung Bramantyo
Namun, siapa sangka ternyata perempuan bisa mengalami alergi terhadap sperma pasangannya.
Alergi sperma atau dalam dunia medis disebut hipersensitivitas seminal plasma ini menginfeksi 40.000 perempuan di Amerika Serikat.
Penyakit ini biasanya didiagnosis oleh dokter sebagai vaginitis, infeksi saluran kemih, herpes, penyakit menular seksual dan infeksi jamur.
BACA JUGA: Waspadai Maternal Sepsis atau Infeksi Pada Ibu Hamil, Bisa Sebabkan Kematian!
Alergi pada cairan sperma ini timbul karena glikoprotein yang disekresikan oleh kelenjar prostat.
Umumnya, alergi ini akan timbul 10 hingga 20 menit setelah tubuh terkena sperma setelah berhubungan intim.
Gejala yang timbul yaitu timbul rasa gatal dan terbakar pada organ intim, kulit yang terkena sperma akan kemerahan, terasa sakit saat buang air kecil, dan timbul rasa seperti ditusuk-tusuk saat sperma masuk dalam vagina.
Pada kasus yang sudah parah, seorang perempuan akan kesulitan bernapas, mual, muntah, diare, lidah dan tenggorokan bengkak bahkan hilang kesadaran.
BACA JUGA: Waspadai Ciri-ciri Infeksi Ginjal Moms, Sering Tidak Disadari!
Alergi ini bisa mengenai siapa pun, namun penelitian menemukan perempuan rentan mengalami alergi sperma ketika memasuki usia awal 30 tahun.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | momjunction.com,Health line |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR