"Tadi, saat terima rujukan, tim saya langsung menggunakan pakaian khusus sebelum kontak dengan pasien. Penerjemahnya juga kami periksa karena dikhawatirkan terjangkit," ujarnya.
Lantas pasien tersebut dirawat intensif dan menjalani observasi karena mengalami infeksi saluran pernapasan, dan beberapa hari sebelumnya mengunjungi negara yang terpapar virus corona.
Diketahui pasien tersebut baru pulang beberapa hari lalu dari Sichuan, Cina - termasuk salah satu kawasan yang dua warganya terkonfirmasi terjangkit virus corona.
Karena punya riwayat perjalanan ke Sichuan dan terdeteksi mengalami infeksi saluran napas, pihak RSHS memindahkan pasien ini ke ruang isolasi di RIIKK dari IGD RSHS secara langsung menggunakan ambulans lewat jalan khusus, tanpa melalui koridor dalam rumah sakit.
"Saat dikirim dari RS Cahya Kawaluyaaan, pasien mengalami demam 37,7 derajat Celcius. Tapi saat di IGD RSHS, suhunya sudah di bawah 37 derajat.
Kondisi terakhir, pasien dalam kondisi baik tidak ada demam, dan tenang. Dalam pemeriksaan di tenggorokan memang ada radang.
Jadi dari pemeriksaan tadi malam dan pagi, pemeriksaan darah, sel darah putih baik dan trombosit normal," kata dr Yovita Hartantri Sp.PD-KPTI, Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS, Senin (27/1/2020).
Pasien ini pun, katanya, masih menjalani observasi di ruang isolasi RIIKK.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | TribunJabar,web.rshs.or.id |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR