Nakita.id - Banyak hal yang akan menjadi penyebab bayi prematur, namun Moms tidak mengetahuinya.
Sering terjadi, Moms tiba-tiba merasa harus melahirkan saat itu juga, padahal usia kehamilan belum cukup dan pertumbuhan bayi dalam rahim masih belum sempurna.
Inilah yang dinamakan dengan kelahiran prematur.
Baca Juga: Jumlah Bakteri Lactobacillus Jadi Salah Satu Penyebab Bayi Prematur, Begini Saran Ahli
Lahir dalam keadaan prematur tentu bukan suatu hal yang diharapkan oleh ibu manapun.
Dikarenakan kelahiran prematur meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi setelah lahir.
Kelahiran prematur terjadi saat tubuh lebih cepat siap untuk melahirkan, padahal kandungan belum mencapai usia 37 minggu dan bayi belum siap untuk keluar dari rahim.
Baca Juga: Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Merawat Bayi Prematur di Rumah
Terdapat berbagai hal yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur, tetapi tidak ada satu hal yang benar-benar menjadi alasan mengapa bayi lahir sebelum waktunya.
Ini dia beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur:
Merokok, alkohol, dan penggunaan obat
Perilaku ini tidak hanya meningkatkan risiko keguguran, tetapi juga dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau membuat bayi memiliki berat badan lahir rendah.
Zat kimia yang terkandung dalam rokok, minuman alkohol, dan obat-obatan dapat menembus plasenta.
Baca Juga: Ibu Hamil Terjangkit Hepatitis A, Berisiko Lahirkan Bayi Prematur
Memiliki komplikasi saat kehamilan
Komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, preeklampsia, dan diabetes gestasional.
Tak hanya itu masalah pada plasenta seperti plasenta previa dan abruptio plasenta, dapat menyebabkan bayi harus segera dikeluarkan walaupun belum waktunya.
Usia ibu hamil
Ibu hamil yang lebih muda dari 17 tahun atau lebih tua dari 35 tahun lebih mungkin untuk mempunyai bayi yang lahir prematur daripada mereka yang berusia di antara 17-35 tahun.
Usia ibu hamil yang lebih tua dari 35 tahun berisiko tinggi mengalami komplikasi dan pada akhirnya dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Jarak antar kehamilan sangat pendek
Hamil anak selanjutnya yang memiliki jarak kurang dari 18 bulan setelah anak sebelumnya lahir dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur.
Semakin panjang jarak antar anak Anda, semakin menurun juga risiko bayi lahir prematur.
Stres
Stres berat yang disebabkan oleh pengalaman traumatis dapat menyebabkan pelepasan hormon.
Baca Juga: Bayi Prematur Terkena Gangguan Pernapasan, Ada 3 Cara untuk Mengobatinya
Hal ini akan memicu kelahiran sehingga bayi harus dilahirkan secara prematur.
Stres dari pekerjaan juga dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang berdiri lebih dari lima jam dalam sehari atau yang memiliki pekerjaan melelahkan secara fisik lebih mungkin untuk melahirkan secara prematur.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | babycenter.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR