Nakita.id - Kelainan dan gangguan bayi prematur ternyata bisa terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Ketika bayi lahir secara prematur, ia akan memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga diperlukan perawatan khusus.
Kini banyak bayi prematur yang dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Namun, Moms juga harus tahu bahwa kelainan dan gangguan bayi prematur bisa saja terjadi sehingga dapat diantisipasi.
Baca Juga: Viral di Facebook, Air Rebusan Bawang Putih Mampu Sembuhkan Virus Corona, Begini Kata Kemenkes
Melansir dari UK Health Care, ternyata inilah kelainan dan gangguan bayi prematur yang dapat terjadi dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Jangka waktu pendek
Umumnya bayi yang lahir secara prematur akan lemah dan membutuhkan perawatan intensif.
Semakin cepat bayi lahir, maka semakin lama Si Kecil membutuhkan dukungan untuk hidup sehingga perawatan intensif menjadi lebih lama.
Kelainan dan gangguan bayi prematur terjadi pada pernapasan dan otak.
Bayi yang lahir prematur memerlukan ventilator untuk membantunya bernapas.
Hal itu karena bayi prematur akan memiliki gangguan pernapasan di tahun pertamanya.
Setelah Si Kecil tumbuh, akan besar kemungkinan berisiko memiliki riwayat asma sehingga tetap perlu diperhatikan.
Selain pernapasan yang bermasalah, pembentukan otak pada bayi prematur belum matang.
Hal itu karena perkembangan otak merupakan organ terakhir yang matang pada bayi dan terus berkembang hingga setelah kelahiran.
Semakin cepat Si Kecil lahir maka dapat berisiko pendarahan dan ia mudah stres.
Jangka waktu panjang
Kelainan dan gangguan bayi prematur yang dapat terjadi dalam jangka panjang salah satunya menderita cerebral palsy.
Cerebral palsy merupakan kelumpuhan otak akibat tidak berkembangnya otak dengan sempurna.
Dampak dari cerebral palsy, koordinasi tubuh dan gerakan tidak dapat sempurna seperti jalan tidak normal, sulit mengambil benda, dan sebagainya.
Bayi yang lahir prematur juga besar kemungkinan mengalami sindrom kematian bayi mendadak sehingga perlu perhatian khusus.
Risiko menderita Attention deficit-Hyperactivity Disorder (ADHD) juga besar pada bayi yang lahir secara prematur.
Hal itu karena bayi yang lahir secara prematur dapat mengalami gangguan pada perilaku, sosialisasi, dan emosional.
Selain itu, bayi prematur yang tumbuh hingga dewasa dapat besar risko mengidap penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.
Source | : | UK Health Care |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR