Pihak kepolisian juga segera akan menindak guru dan kepala sekolah setempat tentang insiden tersebut.
"Selanjutnya nanti dari pihak sekolah. Mungki dari guru-guru atau kepala sekolah. Otomatis kita panggil orangtua dari yang bersangkutan. Tapi ini karena anak, kita hormati hak-haknya," katanya.
Menanggapi kasus tersebut, kepala sekolah tempat korban mengenyam pendidikan angkat bicara,
Kepala SMPN 16 Kota Malang Syamsul Arifin mengatakan, tindakan bully itu bermula dari gurauan antar siswa.
Ada tujuh orang siswa yang melakukan perundungan terhadap korban.
"Secara kronologi patut diduga ada kekerasan yang terjadi di SMP 16. Tetapi kami masih belum tuntas menyelesaikan hal itu, karena masih berproses," kata Syamsul saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang, Jumat (31/1/2020).
Menurut Syamsul, tindakan kekerasan itu bukan kesengajaan.
"Tapi bergurau seusia anak, karena yang melakukan anak-anak yang tidak punya rekam jejak kenakalan yang sangat keras," kata Syamsul.
Source | : | Kompas.com,Instagram,Grid.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR