Nakita.id-Memperhatikan frekuensi BAB bayi bukan merupakan hal yang dapat dianggap remeh.
Memantau feses bayi merupakan hal penting yang harus Moms lakukan.
Melalui frekuensi dan juga warna dari feses Si Kecil Moms bisa mengetahui tingkat kesehatan buah hati Moms tersebut.
Moms juga perlu memahami, bahwa adanya perbedaan frekuensi BAB pada bayi yang diberi ASI dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
Salah satu studi mengungkapkan, pada bayi yang diberikan ASI, frekuensi buang air besar rata-rata harian menurun secara signifikan selama 3 bulan pertama (dari 3,65 menjadi 1,88 kali per hari).
Sedangkan pada bayi yang diberi susu formula dan pemberian makanan campuran tidak ada perubahan yang signifikan terhadap frekuensi BAB bayi.
Bayi yang disusui memiliki feses yang lebih lembut daripada bayi yang diberi susu formula dan warnanya lebih sering berwarna kuning.
Pada usia 3 bulan, 50% fases bayi yang diberi susu formula berwarna hijau.
Baca Juga: Tak Hanya Kebiasaan Sehari-Hari Moms, 4 Hal Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Bayi Prematur
Tidak ada perbedaan kuantitas yang signifikan antara ketiga jenis pemberian makanan, tetapi ada korelasi negatif antara frekuensi buang air besar dan kuantitas.
Dalam 3 bulan pertama kehidupan, bayi yang diberi ASI frekuensi BAB nya akan lebih sering.
Selain itu fases juga lebih lunak dan lebih berwarna kuning daripada bayi yang diberi susu formula standar.
Namun Moms, kotoran berwarna hijau pada bayi yang diberi susu formula merupakan hal yang standar dan harus dianggap normal.
Biasanya bayi berusia tiga bulan normalnya akan buang air besar secara normal sekitar 3-4 kali dalam sehari.
Baca Juga: Kepala Bayi Belum Masuk Panggul Jelang Kelahiran? Ternyata Sederet Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Beberapa bayi ASI mungkin juga akan mengalami tidak BAB selama 7-10 hari.
Ini masih bisa dianggap hal yang normal ya Moms, apabila tidak ditandai dengan gejala lain.
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR