Nakita.id - Kemarahan tidak identik dengan teriakan, amukan, serta suasana hari yang buruk.
Ada 3 jenis kemarahan dan masing-masing memiliki gejala sendiri, yang meliputi menyalahkan diri sendiri, perilaku mengambil risiko, meneteskan air mata palsu, dan banyak lainnya.
Karena itu, kemarahan tidak sesederhana kelihatannya.
Celakanya, pengaruhnya pada tubuh kita bisa jauh lebih serius daripada argumen dan malam yang buruk.
Salah satu efek sampingnya yang dikhawatirkan adalah penambahan berat badan berlebih.
Kita semua bisa marah dari waktu ke waktu, kapan dan di mana saja.
Tetapi terus-menerus dalam kondisi ini dapat merusak berat badan Anda.
Untuk itu, yuk kendalikan rasa amarah tersebut.
Mengutip Brightside, ada alasan ilmiah yang bisa membuktikan hal ini.
Kemarahan tak hanya diwujudkan dalam urusan emosi tapi juga melibatkan proses kimiawi dalam tubuh.
Orang yang sedang marah akan melepaskan hormon adrenalin.
Hormon ini akan menyebabkan seseorang kemudian menjadi cemas.
Aliran darah dari organ internal ke otot akan menyebabkan seseorang tak merasa lapar saat marah.
Tapi ini hanya jangka pendek.
Setelah tingkat adrenalin berkurang, Moms akan mulai merasa lapar.
Baca Juga: Manfaat Minum Air Rendaman Kurma Setiap Pagi, Jadi Jarang Sakit dan Hilangkan Alergi!
Moms akan merasa perlu mengisi kembali energi yang hilang.
Moms mulai mendambakan aneka makanan manis.
Tapi adanya fakta, Anda merasa cemas akan menyebabkan orang akan mulai makan karena emosi tanpa berpikir.
Ini berarti Moms akan makan sesuatu yang tak baik untuk tubuh.
Hanya makan makanan yang enak untuk menenangkan pikiran dan kenyamanan untuk diri sendiri tanpa pertimbangan sehat atau tidak.
Bisa dibayangkan, setiap marah, Moms akan mencoba melahap kudapan, camilan, dan makanan sarat kalori.
Bila itu dilakukan, dalam beberapa hari saja, berat badan Moms akan bertambah secara drastis.
Program diet pun berjalan dengan sia-sia.
Selain alasan itu, kecemasan juga akan meningkatkan stres.
Karena itu, hormon kortisol juga akan meningkat dan membahayakan jantung serta tekanan darah.
Pada akhirnya ini juga akan memengaruhi berat badan seseorang.
Kortisol juga akan mengubah gula darah menjadi lemak dan menghambat pencernaan.
Sebagai hasilnya, berat badan akan bertambah dan membentuk lemak yang bisa berbahaya untuk kesehatan.
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR