Nakita.id – Tahukah Moms berapa frekuensi BAB bayi 2 bulan?
Berbicara soal buang air besar, memantau frekuensi BAB bayi menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan.
Pasalnya, melalui frekuensi tersebut, Moms dapat mengetahui apakah buang air besar yang dialami Si Kecil telah berjalan normal atau belum.
Selain itu, feses yang dikeluarkan juga bisa memberi tahu Moms soal kondisi kesehatan buah hati, apakah ia mengalami konstipasi ataupun dehidrasi.
Lantas, berapa frekuensi BAB bayi 2 bulan ya, Moms?
Normalnya, frekuensi BAB bayi 2 bulan adalah sekitar 3 kali sehari.
Baca Juga: Buang Air Besar Berdarah pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Meski begitu, Moms juga perlu menyadari bahwa setiap anak memiliki kebiasaan yang berbeda.
Sebab, ada pula bayi berusia 2 bulan yang ternyata mengalami BAB kurang dari frekuensi tersebut.
Apabila Moms melihat Si Kecil mengalami susah buang air besar, ada baiknya Moms segera mencari tahu apa penyebabnya.
Mengutip dari Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak susah BAB:
1. Susu formula
Bayi yang mengonsumsi susu formula biasanya lebih rentan mengalami konstipasi jika dibandingkan dengan bayi yang mengonsumsi ASI.
Hal ini disebabkan oleh kandungan protein yang terdapat pada susu formula.
Oleh karena itu, bila Si Kecil mengalami susah buang air besar, sebaiknya Moms segera memeriksakannya ke dokter terkait susu formula yang dikonsumsi.
Baca Juga: Feses Berdarah? Hati-hati Bisa Jadi Pertanda Kanker Usus Moms!
Sebab, bisa saja konstipasi yang dialami Si Kecil disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari jenis susu formula, peralihan dari ASI ke susu formula, atau baru berganti merek susu formula.
2. Dehidrasi
Bayi mendapat asupan cairan melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi, termasuk ASI.
Namun, dalam kondisi tertentu seperti saat giginya tumbuh, sariawan, atau demam, dehidrasi pada bayi bisa saja terjadi karena bayi enggan untuk minum susu.
Baca Juga: Feses Bayi yang Normal Seperti Apa?
Dehidrasi atau kurangnya cairan dapat menyebabkan kotoran menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
3. Kondisi medis tertentu
Meski jarang terjadi, beberapa penyakit bisa menyebabkan bayi mengalami susah buang air besar.
Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan konstipasi adalah hipotiroid, alergi terhadap makanan, dan gangguan sistem pencernaan dari lahir.
Baca Juga: Frekuensi Bayi Menendang yang Diharapkan Terjadi di Usia Kehamilan Enam Bulan
Source | : | Healthline,Mayo Clinic |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR