Namun alangkah baiknya memikirkan matang-matang mengapa ingin merekam adegan intim tersebut, pikirkan apa yang akan dilakukan di depan kamera.
Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa dengan merekam adegan seksual akan menambah kenikmatan sensoris.
Namun ketahuilah, kenikmatan yang direkam oleh kamera justru tidak serupa dengan kenyataannya.
Menurut Petra Boyton, seorang psikolog sosial dan peneliti seks di University College London, tak jarang pula, merekam adegan seksual bersama pasangan justru menghalangi kedekatan hubungan secara emosional.
Merekam adegan intim bersama pasangan tidak disarankan oleh para psikolog karena dampak di masa mendatang akan memunculkan masalah yang rumit dan mengganggu privasi, tak hanya pasangan tersebut tapi juga keluarga.
Baca juga: Intip Gaya Moms dan Si Kecil Saat Hadiri Mom and Kids Award 2017, Yuk!
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | tribunnews.com,doktersehat.com,telegraph |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR