Sayangnya, apabila ovum tersebut dibiarkan tidak dibuahi, lama-lama akan terakumulasi dan bisa membahayakan nyawa Mariam.
“Setelah telur yang tidak dibuahi ini berakumulasi, bukan hanya mengancam kesehatan sistem reproduksi tetapi juga dapat membuat wanita tersebut kehilangan nyawanya,” kata Dr. Ahmed Kikomeko dari Rumah Sakit Umum Kawempe menjelaskan.
BACA JUGA : Transformasi Astrid Tiar Hamil Pertama Hingga Sekarang, Berat Badannya Pernah 104Kg!
Ini berarti, Mariam harus terus menerus hamil dan melahirkan demi kesehatan tubuhnya.
Pernah suatu saat Mariam menggunakan alat kontrasepsi berupa IUD (Inter Uterine Device), namun ia jatuh sakit dan muntah hebat.
Bahkan ia menjadi koma selama sebulan dan hampir meninggal.
Akhirnya, Mariam bisa berhenti memiliki anak setelah memiliki 38 anak.
Saat melahirkan anaknya yang terakhir, ia melakukan operasi sesar.
Ia meminta kepada para dokter untuk mengangkat rahimnya.
Karena masalah kesehatan, dokter menyetujui permintaan tersebut.
Kini, Mariam sedang bekerja keras agar ia bisa menyekolahkan semua anak-anaknya yang berjumlah 38 itu.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR